Pendahuluan
Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah
kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia. Dalam
arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang
menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi
seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah pekerjaan dianggap sama dengan profesi.
Pekerjaan yang dijalani seseorang dalam kurun waktu yang
lama disebut sebagai karier.Seseorang mungkin bekerja pada beberapa perusahaan
selama kariernya tapi tetap dengan pekerjaan yang sama. Pekerjaan adalah metode kita dalam mencari rizki Allah yang bertebaran dimuka bumi dan ada banyak jenis pekerjaan yang dapat kita temui dan bahkan kita kerjakan sehari-hari, namun adakalanya mungkin kita merasa penasaran dangan apa pekerjaan atau metode mencari rizki apa yang di rekomendasikan Rasulullah sebagai pekerjaan yang paling baik untuk kita lakukan.
Pekerjaan Yang Paling Baik
Pekerjaan apakah yang paling baik dan paling mulia? Melalui
empat hadits shahih ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menerangkannya kepada kita.
Dari Sa’id bin Umair dari pamannya, dia berkata,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الْكَسْبِ
أَطْيَبُ قَالَ : عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Pekerjaan
apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Pekerjaan seseorang dengan
tangannya sendiri dan semua pekerjaan yang baik.”(HR. Baihaqi dan Al Hakim;
shahih lighairihi)
Dari Khalih, ia berkata,
سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَفْضَلِ
الْكَسْبِ فَقَالَ بَيْعٌ مَبْرُورٌ وَعَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang pekerjaan
yang paling utama. Beliau menjawab, “perniagaan yang baik dan pekerjaan
seseorang dengan tangannya sendiri” (HR. Al Bazzar dan Thabrani dalam Al
Mu’jam Kabir; shahih lighairihi)
Dari Ibnu Umar, ia berkata,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ
الْكَسْبِ أَفْضَلُ ؟ قَالَ : عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Pekerjaan
apakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Pekerjaan seseorang dengan
tangannya sendiri dan semua perniagaan yang baik.”(HR. Thabrani dalam Al
Mu’jam Kabir; shahih)
Dari Rafi’ bin Khadij, ia berkata,
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ عَمَلُ
الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ
Rasulullah ditanya, “Wahai Rasulullah, pekerjaan apakah yang
paling baik?” Beliau menjawab, “Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri
dan setiap perniagaan yang baik.” (HR. Ahmad dan Al Bazzar; shahih
lighairihi)
Dari keempat hadits tersebut, meskipun kadang Rasulullah
ditanya dengan istilah “pekerjaan yang paling baik” dan kadang ditanya dengan
istilah “pekerjaan yang paling utama”, ternyata jawaban beliau hampir sama.
Yakni pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan perniagaan yang baik.
Pekerjaan dengan tangan sendiri maksudnya adalah pekerjaan
yang dilakukan seseorang tanpa meminta-minta. Pekerjaan itu bisa berupa profesi
sebagai tukang batu, tukang kayu, pandai besi, maupun pekerjaan lainnya. Dalam
hadits yang lain dicontohkan pekerjaan seseorang yang mencari kayu bakar.
Profesi dokter, arsitek, dan sejenisnya di zaman sekarang juga termasuk dalam
hadits ini.
Sedangkan perniagaan yang baik maksudnya adalah perniagaan
atau perdagangan yang bersih dari penipuan dan kecurangan. Baik kecurangan
timbangan maupun kecurangan dengan menyembunyikan cacatnya barang yang dijual.
Jadi, dalam Islam, pekerjaan apapun baik. Pekerjaan apapun
bisa menjadi pekerjaan paling baik. Asalkan halal dan bukan meminta-minta. Baik
menjadi karyawan, profesional, pebisnis maupun pengusaha, semua punya peluang
yang sama.
Sumber: id.wikipedia.org, dakwahmedia.com