Saudaraku, kita semua tahu, negeri
ini tengah dikepung oleh berbagai masalah. Sebagian orang berharap, presiden
baru, Jokowi yang memiliki popularitas luas di tengah masyarakat, akan bisa
menyelesaikan masalah-masalah itu, setidaknya meringankan dampak buruknya
terhadap masyarakat. Nyatanya, setelah enam bulan menerima tampuk pemerintahan,
berbagai masalah itu bukan teratasi, tetapi semakin meningkat dan meluas.
Presiden baru itu membuat kebijakan yang membuat rakyat kian menderita. Tanpa
belas kasihan, dia menaikkan harga BBM dan menghapus subsidi BBM. Akibatnya,
harga-harga berbagai kebutuhan pokok dan jasa mengalami kenaikan. Harga beras,
cabe, daging dan berbagai kebutuhan pokok lain terus merangkak naik. Tak hanya
BBM, Pemerintah juga menaikkan harga gas LPG kemasan 12 kg dan 3 kg dan tarif
listrik. Di samping itu, kurs dolar AS terhadap rupiah juga terus melonjak
hingga menembus Rp 13.000 perdolar. Realita ini mulai menimbulkan kekecewaan
terhadap presiden baru.
Akibatnya, hidup rakyat semakin susah dan menderita.
Berbagai kejahatan seperti pencopetan, perampokan, pembegalan serta pembunuhan,
peredaran narkoba dan perbuatan tindak asusila dengan dalih kebutuhan ekonomi
terlihat semakin meningkat. Praktik korupsi dan menilap uang rakyat juga tak
kunjung berhenti.
Apabila kita cermati, sesungguhnya semua problem itu bukan
hanya kali ini saja. Sebagiannya adalah problem lama dan sebagian adalah
masalah-masalah baru.
Sesungguhnya berbagai persoalan itu adalah buah dari
penerapan sistem ekonomi kapitalisme di negeri hingga detail-detailnya, juga
buah penerapan sistem politik demokrasi yang sesungguhnya hanya ilusi. Oleh
karena itu, berbagai persoalan yang mendera negeri ini tidak mungkin dapat
diselesaikan kecuali dengan menyingkirkan sistem kapitalisme dan sistem
demokrasi. Solusinya tidak mungkin bisa didapatkan hanya dengan mengganti
rezim, melainkan melalui perubahan sistem dan ide-ide umum tentang kehidupan.
Fakta membuktikan, sejak reformasi tahun 1998, empat presiden telah silih berganti
menduduki kekuasaan di Indonesia, ditambah dengan presiden sekarang (presiden
kelima). Namun, keadaan negeri ini tak kunjung membaik, bahkan semakin
memburuk.
Sesungguhnya kezaliman ekonomi, sistem kebebasan, ide
liberalisme, sekularisme, individualisme, hedonisme dan kehidupan di dunia yang
dipandang sebagai kesenangan yang harus dilampiaskan dengan nafsu dan syahwat,
semuanya adalah akibat dari sikap meninggalkan hukum-hukum syariah dari realita
kehidupan individu, masyarakat dan negara serta akibat dari penerapan
undang-undang kufur. Karena itu sistem-sistem Barat dan ide-ide yang tidak
islami harus disingkirkan dan kehidupan islami wajib dilanjutkan kembali dengan
penerapan hukum-hukum syariah yang lurus melalui kekuasaan, yang eksistensinya
telah diwajibkan oleh syariah yaitu, Daulah al-Khilafah.
Sesungguhnya kaum kafir penjajah, setelah meninggalkan
negeri ini, mengangkat anak-anak negeri ini menjadi penguasa bayaran dan
perpanjangan tangan mereka. Lalu para penguasa itu melaksanakan apa saja yang diminta
oleh kafir penjajah dengan penuh semangat dan patuh. Kaum kafir itu menjadikan
peradaban, sejarah, tsaqafah, kebudayaan dan jalan hidup mereka sebagai
model yang wajib diikuti dan ditiru oleh orang yang menginginkan kemajuan dan
kemakmuran.
Sesungguhnya Allah SWT telah mengutus Muhammad saw. dengan
membawa petunjuk dan agama yanghaq sebagai rahmat untuk seluruh alam.
Manusia akan terus mengalami kesengsaraan, penderitaan hidup, kehinaan dan
kezaliman selama Islam ditinggalkan. Allah SWT berfirman:
﴿وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا﴾
Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku,
sesungguhnya bagi dia penghidupan yang sempit (TQS Thaha [20]:
124).
Fakta sejarah yang membentang selama lebih dari 1300 tahun
adalah bukti nyata kemampuan Islam untuk memberikan kebaikan untuk manusia,
baik Muslim maupun non-Muslim. Abu Yusuf di dalam kitabAl-Kharâj meriwayatkan
bahwa Khalifah Umar bin al-Khaththab ra. pernah bertemu dengan orang Yahudiahludz-dzimmah yang
sudah renta sedang meminta-minta dari pintu ke pintu. Lalu Khalifah Umar ra.
berkata kepada dia, “Apa yang membuat Anda melakukan apa yang saya lihat ini?”
Orangtua itu menjawab, “(Untuk membayar) jizyah dan memenuhi
kebutuhan.” Khalifah Umar ra. lalu berkata kepada dia, “Kami tidak berlaku adil
kepada Anda. Dulu kami mengambil jizyah dari Anda pada saat Anda
muda, tetapi kemudian kami menelantarkan Anda saat Anda tua.” Kemudian Khalifah
Umar ra. membawa orang tua itu ke rumahnya dan memberi dia apa saja yang dapat
memenuhi kebutuhannya. Selanjutnya Khalifah Umar ra. mengirim dia kepada
pengurus Baitul Mal dan memerintahkan pengurus Baitul Mal agar menggugurkan jizyah dari
orang tua itu sekaligus memberi dia harta dari Baitul Mal.
Kemampuan Islam mewujudkan kesejahteraan untuk masyarakat
telah diakui oleh para penulis yang jujur dari kalangan non-Muslim. Will
Durant, dalam The Story of Civilization, vol. XIII, menulis: Para
khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa
besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para khalifah itu juga telah
menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukannya dan memberikan
kesejahteraan selama berabad-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena
seperti itu belum pernah tercatat dalam sejarah setelah zaman mereka. Kegigihan
dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan tersebar luas hingga berbagai
ilmu, sastra, filsafat dan seni mengalami kemajuan luar biasa, yang menjadikan
Asia Barat sebagai bagian dunia yang paling maju peradabannya selama lima abad.
Karena itu, Saudaraku, penerapan Islam secara kaffah mengharuskan
adanya institusi pelaksananya. Itulah Khilafah. Khilafah adalah satu-satunya
sistem pemerintahan Islam, bukan yang lain. Secara syar’i, semua mazhab
sepakat akan kewajiban menegakkan Khilafah ini. Khilafah adalah
kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menegakkan hukum
syariah dan mengemban dakwah ke seluruh dunia.
Dengan Khilafah umat Islam akan dipersatukan dalam satu
kepemimpinan dan satu negara, di dalamnya seluruh hukum syariah Islam
diterapkan secara kaffah dan dakwah Islam disebarkan ke seluruh
penjuru dunia. Ketika hukum-hukum Allah diterapkan secara sempurna maka Allah
SWT akan melimpahkan kebaikan dan keberkahan. Telah diriwayatkan dari Abu
Hurairah ra. bahwa Nabi saw. pernah bersabda:
«حَدٌّ يُقَامُ فِى الأَرْضِ خَيْرٌ لِلنَّاسِ مِنْ أَنْ
يُمْطَرُوا ثَلاَثِينَ أَوْ أَرْبَعِينَ صَبَاحاً»
Satu hukum had (sanksi syariah atas kejahatan tertentu) yang
ditegakkan di muka bumi lebih baik bagi manusia daripada mereka diguyur hujan
selama 30 atau 40 hari (HR Ahmad).
Maka dari itu, wahai Saudaraku, apapun posisi Anda, pejabat
ataupun rakyat, pemimpin atau yang dipimpin, rakyat sipil, polisi ataupun
tentara; juga apapun profesi Anda, pegawai negeri atau swasta, buruh atau
pengusaha, intelektual, mahasiswa maupun pelajar, kami mengajak dan menyeru
Anda semua, mari berjuang bersama kami untuk menegakkan Khilafah. Songsonglah
janji Allah SWT dan berita gembira Rasul-Nya saw. akan kembalinya Khilafah di
muka bumi. Penuhilah panggilan Allah SWT:
﴿ياَ أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ
مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ﴾
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar (TQS at-Taubah [9]: 119).