Mengenal Neoliberalisme
Menurut wikipedia Neoliberalisme yang juga dikenal
sebagai paham ekonomi neoliberal mengacu pada filosofi
ekonomi politik akhir abad keduapuluhan, sebenarnya merupakan redefinisi dan
kelanjutan dari liberalisme klasik yang
dipengaruhi oleh teori perekonomian neoklasik yang mengurangi atau
menolak penghambatan oleh pemerintah dalam ekonomi domestik karena akan
mengarah pada penciptaan Distorsi dan High Cost Economy yang kemudian akan
berujung pada tindakan koruptif. Paham ini memfokuskan pada pasar bebas dan
perdagangan bebas merobohkan hambatan untuk perdagangan internasional dan investasi agar
semua negara bisa mendapatkan keuntungan dari meningkatkan standar
hidup masyarakat atau rakyat sebuah negara dan modernisasi melalui
peningkatan efisiensi perdagangan dan mengalirnya
investasi.
Neoliberalisme adalah paham yang menghendaki pengurangan
peran negara di bidang ekonomi. Menurut paham neoliberalisme, negara dianggap
sebagai penghambat utama penguasaan ekonomi oleh individu, swasta atau korporat
(perusahaan). Pengurangan peran negara dilakukan melalui privatisasi
(penguasaan oleh swasta/asing) atas sektor publik seperti migas, listrik, jalan
tol dan lainnya; pencabutan subsidi komoditas strategis seperti migas, listrik,
pupuk dan lainnya; penghilangan hak-hak istimewa BUMN melalui berbagai
ketentuan dan perundang-undangan yang menyetarakan BUMN dengan usaha swasta.
Jadi, neoliberalisme sesungguhnya merupakan upaya pelumpuhan negara, selangkah
menuju corporate state atau negara korporat (korporatokrasi). Artinya,
pengelolaan negara dikendalikan oleh korporat (perusahaan swasta/asing).
Ancaman Neoliberalisme
Dalam negara korporat, negara dikendalikan oleh persekutuan
jahat antara politikus dan pengusaha. Akibatnya, keputusan-keputusan politik
tidak dibuat untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk kepentingan perusahaan
swasta baik domestik maupun asing. Hubungan negara dengan rakyat dikelola
layaknya hubungan perusahaan dengan konsumen, antara penjual dan pembeli.
Rakyat pun diposisikan layaknya pembeli yang harus membeli kepada negara dan
perusahaan yang menyediakan berbagai pelayanan kepada masyarakat.
Di sisi lain, gelombang demokratisasi di segala bidang pasca
Reformasi, khususnya di bidang politik, telah memberikan kesempatan kepada
kekuatan kapitalis global untuk makin menancapkan pengaruhnya di Indonesia.
Dengan kekuatan dana besarnya, mereka masuk dalam kontestasi politik di
Indonesia. Harapannya, melalui orang-orang yang didukung, mereka bisa turut
menentukan pemilihan pejabat publik dan memberikan arah kebijakan ke depan.
Bagi politikus pragmatis, tak jadi soal menggadaikan kewenangan politik. Karena
itu pasca Reformasi banyak sekali lahir kebijakan dan peraturan perundangan
yang sangat liberal dan kental dipengaruhi oleh kepentingan asing.
Keputusan rezim Jokowi-JK yang bergegas menaikkan harga BBM,
misalnya, adalah bukti kebijakan yang sarat kepentingan asing. Apalagi akhirnya
rezim Jokowi-JK menunjukkan maksud sebenarnya di balik kebijakan tersebut,
yaitu mencabut subsidi BBM dan menetapkan harga sesuai dengan harga pasar.
Inilah yang diinginkan oleh perusahaan migas asing agar mereka bisa leluasa
masuk di sektor niaga BBM. Ini bisnis yang luar biasa besar. Mereka mengambil
minyak di Indonesia, lalu diolah dan dijual di Indonesia, tetapi dengan harga
internasional. Setiap tahun, perusahaan migas asing diperkirakan bisa meraup
untung tak kurang dari Rp 150 triliun.
Kesimpulan
Dengan di jalankannya Neolliberalisme maka akan makin tinggi kesenjangan sosial dan ekonomi karena peredaran uang akan berputar ke para pemilik modal besar yang akan berdampak pada pengusaha kecil dikarenakan kalah saing dari segi harga dan pemasaran dan negara kehilangan sumber pemasukan dari segi ekonomi yang berdampak satu-satunya pemasukan negara itu dari sektor pajak otomatis pajakpun akan makin mahal dan tinggi yang akan makin membebani kehidupan rakyat terutama rakyat kecil.
Solusi
Kerusakan yang terjadi dari segi ekonomi dikarenakannya ditinggalkannya Islam dalam mengatur kehidupan dan Islam hanya digunakan untuk ibadah saja padahal Islam aturan untuk dunia dan akhirat lalu baru akan terlihat kesempurnaan Islam ketika diterapkan secara keseluruhan dan akan memberikan kesejahteraan ke semua mahluk manusia atau alam, muslim ataupun non muslim maka solusi dari permasalahan ini adalah kembali pada Islam dan terapkan Islam dan syariatnya secara total tanpa pilih-pilih.
Penulis: Diaz hamzah