شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ
وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ
فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ
أُخَرَ يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“(Beberapa hari
yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena
itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan
itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”(TQS al-Baqarah [2]: 185)
Segala puji hanya bagi Allah. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah kepada Rasulullah saw, keluarga, para sahabat, siapa saja
yang loyal kepada Beliau dan siapa saja yang mengikuti beliau sehingga ia
menapaki jejak langkah beliau dan menjadikan akidah islamiyah sebagai asas
untuk pemikirannya dan menjadikan hukum-hukum syara’ sebagai standar untuk
perbuatan-perbuatannya dan sebagai sumber untuk hukum-hukumnya. Amma ba’du.
Imam al-Bukhari telah mengeluarka di dalam Shahih-nya dari
jalur Muhammad bin Ziyad, ia berkata: aku mendengar Abu Hurairah ra berkata:
“Nabi saw bersabda” atau Abu Hurairah berkata: “Abu al-Qasim saw bersabda”:
«صوموا لِرُؤيتِهِ وأَفْطِرُوا لرؤيتِهِ فإنْ غُـبِّيَ عليكم
فأَكْمِلُوا عِدَّةَ شعبانَ ثلاثين».
“Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah
kalian karena melihat hilal, dan jika kalian tertutup mendung maka genapkanlah
hitungan bulan Sya’ban tiga puluh hari.”
Dan setelah melakukan monitoring hilal Ramadhan yang penuh
berkah pada malam Rabu, maka tidak terbukti telihat hilal secara
syar’iy. Atas dasar itu maka hari Rabu, adalah penggenapan untuk
Sya’ban, insya’a Allah, dan besok, Kamis, adalah hari pertama bulan Ramadhan
yang penuh berkah.
Oleh karena itu kami segenap dari dibalikislam.com meminta maaf lahir dan batin atas dosa ataupun kesalahan yang kami lakukan baik secara sengaja ataupun tidak dan tidak kenal lelah kami selalu menghimbau kepada para pembaca agar untuk kemballi kedalam Islam secara keseluruhan dan mengkajinya serta menerapkannya dalam kehidupan individu, masyarakat, hingga negara selain itu juga kami berterimakasih atas kritik dan saran yang insya Allah telah banyak membantu kami memperbaiki diri agar lebih baik kedepannya, sekian dari kami Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.