Saudaraku, kita bisa temukan manusia-manusia sejagad raya pada hari ini, apapun agama mereka dan keyakinannya, mereka semuanya berlomba-lomba untuk mencari kebahagiaan, tidak banyak dari mereka yang berhasil mendapatkan kebahagiaan tersebut. Kalaupun ada yang berhasil, itu hanya sekejap (sebentar) saja, setelah itu kebahagiaan pun akan berakhir dengan suatu kesengsaraan yang berkepanjangan.
Saudaraku, Ini baru kehidupan di dunia, belum lagi kehidupan di akhirat kelak. Maka ketahuilah saudaraku, sesungguhnya tidak ada kehidupan dan kebahagiaan bagi hati manusia tersebut kecuali dengan rasa ikhlas tulus hanya kepada Allah SWT. Ikhlas adalah merupakan syarat mutlak agar diterima suatu amal kita.
Sesungguhnya Allah SWT tidak akan menerima suatu amalan mereka, kecuali yang mereka berniat ikhlas hanya kepada Allah SWT. Untuk itulah perlunya menggapai keikhlasan dalam beramal, dan berikut adalah tips dalam menggapai keikhlasan dalam beramal tersebut ;
1. Berdoa
Berdoalah agar setiap amalan ikhlas yang kita lakukan murni semata-mata karena Allah SWT. Manusia memang tidak mudah lepas dari sifat riya’, pamer dan suka dipuji. khalifah seperti Umar bin Khatab yang merupakan sahabat Baginda Rasulullah SAW yang sudah dijanjikan surga kepadanya pun masih berdoa supaya diikhlaskan dalam beramal.
Berikut salah satu doa yang mungkin dapat Anda aplikasikan atau amalkan;
” Ya Allah… Jadikanlah amalku ini saleh semuanya, serta jadikanlah amal tersebut ikhlas karena-Mu ya Allah…, Dan janganlah Engkau jadikan amal tersebut (diniatkan dalam hati) untuk seseorang meski itu hanya sedikit saja “. Amin !
2. Menyembunyikan Amal
Sebunyikan amal Anda, seperti Anda menyembunyikan keburukan. Bisyr bin Harits telah menyebutkan bahwa ;
” Janganlah kalian beramal semata-mata supaya untuk dikenang. Sembunyikan kebaikan kalian itu, sebagaimana kalian telah menyembunyikan keburukan kalian (sendiri) “.
3. Memperhatikan Orang-orang yang Lebih Baik dalam Beramal
Janganlah Anda memperhatikan amalan orang-orang yang sezaman dengan Anda, yaitu mereka yang berada dibawah Anda perihal kebaikan. Akan tetapi, jadikanlah para nabi serta orang-orang saleh terdahulu itu sebagai perhatian dan panutan Anda.
Bacalah biografi mengenai para ulama besar, para ahli ibadah, dan zuhhad (orang yang zuhud), karena hal itu akan mampu untuk menambah keimanan didalam hati Anda.
4. Memandang Remeh Apa yang Telah Diamalkan
Terkadang, manusia seringkali terjebak dalam berbagai godaan setan. Mereka melakukan sedikit amal perbuatan saja, tetapi mereka merasa kagum dengan amal-nya tersebut. Orang-orang yang ujub pada amal yang dikerjakannya maka keikhlasan sangat sedikit menyertai amalannya. Atau, bahkan keikhlasan nya pun sama sekali hilang dari amal yang telah dilakukannya tersebut, dan bisa jadi amal saleh yang telah dikerjakan itu tidak bernilai sama sekali di hadapan Allah SWT.
Hal ini sebagaimana perkataan dari Sa’ad bin Jubair ;
” Ada seorang yang masuk surga, dikarenakan sebuah kemaksiatan yang dilakukannya. Seseorang melakukan maksiat, setelah itu ia takut dan cemas terhadap siksa Allah SWT karena dosanya, kemudian menghadap Allah SWT dan Allah SWT mengampuninya karena rasa takutnya kepada-Nya. Sedangkan seorang yang lain berbuat suatu kebaikan lalu ia senantiasa mengaguminya, kemudian ia pun menghadap Allah SWT dengan sikapnya (sombong akan perbuatan baiknya tersebut) itu, maka Allah SWT pun mencampakkannya kedalam neraka “
5. Khawatir Amal Tidak Diterima
Anggaplah remeh setiap amal saleh yang telah Anda perbuat. Apabila Anda telah mengerjakannya, tanamkan rasa takut dan khawatir jika amal tersebut tidak diterima. Diantara doa yang dipanjatkan oleh para salaf tersebut adalah, berikut ini ;
Allahumma innaa nas alukal ‘amalas sholiha wa hafadhohu
” Ya Allah.., kami mohon kepada-Mu (ya allah) amal yang saleh dan senantiasa terpelihara “.
6. Tidak Terpengaruh Perkataan Manusia Atas Amalan yang Telah Dikerjakan
Seorang yang diberi taufik oleh Allah SWT itu tidak lantas ia terpengaruh oleh berbagai pujian manusia apabila mereka memujinya atas kebaikan yang telah dikakukannya tersebut. Dan apabila dia mengerjakan ketaatan maka pujian yang dilontarkan oleh manusia tersebut hanya akan menambah ketawadhu’an dan rasa takutnya kepada Allah SWT.
7. Senantiasa Ingat Bahwa Surga dan Neraka Bukan Milik Manusia
Manusia tidak dapat memberikan manfaat maupun menimpakan bencana kepada sesama manusia. Manusia juga bukan pemilik surga dan neraka. Manusia tidak bisa memasukkan manusia lain ke surga dan mengeluarkan manusia lain keluar dari neraka. Karena Allah SWT lah yang maha kuasa. Lantas, untuk apalagi mereka itu beramal demi manusia, agar dipuji atasan, agar disanjung mertua, atau agar datang simpati manusia lain ?. Wallahua’lam.
8. Ingatlah Bahwa Engkau Akan Berada dalam Kubur Sendirian
Jiwa akan menjadi lebih baik tatkala ia ingat tempat kembali. Dia ingat bahwa dia akan beralaskan tanah di kuburnya sendirian. tidak ada yang menemani. Manusia tidak dapat meringankan siksa kuburnya. Seluruh urusan berada di tangan Allah SWT. Dengan mengingat semua ini, ia akan yakin bahwa tidak ada yang dapat menyelamatkannya kecuali dengan mengikhlaskan seluruh amalnya hanya kepada Allah Yang Maha Pencipta.
Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan oleh Allah SWT untuk mengamalkan ilmu dengan disertai keikhlasan dalam mengamalkannya tersebut. Ingatlah bahwa hanya Allah SWT yang dapat membolak-balikkan hati hamba-Nya.
Oleh : Muhiburrahman Abu Zafirah
Redaktur : Aminatul Jannah