Oleh : Umi Rizkyi
Allah menciptakan alam semesta, manusia dan hidup. Allah pula yang menciptakan hamparan daratan yang luas, gunung-gunung yang kokoh, lautan yang nampak tak berujung, macam-macam hewan, tumbuhan, sumber mata air dan semuanya.
Begitupun Allah sebagai Sang Pencipta, Dia pulalah yang mengatur. Mengatur adanya siang dan malam, ikan berenang, adanya pasang surut air laut, gunung meletus, angin berhembus, udara yang digunakan bernapas oleh semua makhluk hidup termasuk manusia, beredarnya para bintang, planet dan matahari di luar angkasa dan mengatur segala sesuatunya termasuk pengatur bagi manusia.
Manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada-Nya. Sudah selayaknya taat dan patuh kepada Sang pencipta yaitu Allah SWT. Menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Allah mengatur manusia dalam tiga hubungan yaitu pertama hubungan manusia dengan Allah, ke dua hubungan manusia dengan manusia dan ke tiga hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
Adapun contoh hubungan manusia dengan Allah SWT misalnya solat, puasa, jujur, dzikir, sabar, amanah, berinfak, kurban dan lain-lain.
Contoh perbuatan hubungan manusia dengan manusia misalnya berjual-beli, saling menolong antar sesama, bergaul, menikah, waris, bersedekah kepada anak yatim, orang miskin dan lain sebagainya.
Contoh perbuatan manusia dengan dirinya sendiri, misalnya menjaga kebersihan diri, menyayangi diri sendiri, istirahat tidak bekerja terus menerus siang dan malam, menjaga kesehatan, menjaga imun apalagi di saat pandemi seperti ini, menjaga kebersihan pakaian, tempat tinggal, beramal dari apa yang paling ia sayangi dan lain-lain.
Dengan demikian, maka Allah lah pemegang setiap makhluk yang bergerak dan bernyawa. Baik itu hewan maupun manusia. Bahkan dari hewan sekecil semut pun Allah lah yang memegang kendali. Harus tinggal di mana, membuat sarang dari apa, memakan apa dan sejenisnya.
Bahkan Allah pun saat ini telah menciptakan makhluk yang tak kasat mata yaitu virus yang mampu membuat pandemi tidak hanya di negeri kita tercinta Indonesia ini, namun seluruh dunia goncang karenanya. Dialah yang memegang kuasa dan kendali virus Corona ini. Dan seluruh makhluk yang ada di dunia ini berada pada kendali-Nya.
Dari hal-hal di atas teringat oleh teguran dan peingatan Allah dalam ayat cinta-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنِّيْ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللّٰهِ رَبِّيْ وَرَبِّكُمْ ۗ مَا مِنْ دَاۤبَّةٍ اِلَّا هُوَ اٰخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَا ۗ اِنَّ رَبِّيْ عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
"Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak satu pun makhluk bergerak yang bernyawa melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sungguh, Tuhanku di jalan yang lurus (adil)." (QS. Hud[11]:56).
Telah jelas dalam ayat di atas bahwasanya segala sesuatu yang bergerak dan bernyawa berada dalam kuasa dan kehendak-Nya. Termasuk manusia. Kapan ia ilahirkan, kapan ia harus kembali pulang, kapan ia akan mendapatkan dan memperoleh rejeki dan seberapa banyak rejeki itu. Sampai umur berapa ia masih hidup, memiliki anak berapa, memiliki harta yang banyak atau seadanya.
Semua itu tak ada satupun orang yang mengetahuinya. Hanya Allah lah yang mengetahui. Karena hal itu merupakan rahasia Allah.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”