Oleh: Tini Ummu Faris
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ خَيْرٌ مِّنْهَاۚ وَهُمْ مِّنْ فَزَعٍ يَّوْمَىِٕذٍ اٰمِنُوْنَ
وَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَكُبَّتْ وُجُوْهُهُمْ فِى النَّارِۗ هَلْ تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
"Barangsiapa membawa kebaikan, maka dia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya, sedang mereka merasa aman dari kejutan (yang dahsyat) pada hari itu. Dan barangsiapa membawa kejahatan, maka disungkurkanlah wajah mereka ke dalam neraka. Kamu tidak diberi balasan, melainkan (setimpal) dengan apa yang telah kamu kerjakan." (QS. an-Naml: 89-90)
MasyaAllah, kedua ayat di atas senantiasa menjadi pengingat diri bahwa setiap orang akan membawa amal masing-masing tatkala hari penghisaban tiba. Karena sejatinya dunia adalah ladang beramal saleh bukan beramal salah. Tugas manusia saat di dunia hanyalah menghamba pada Allah, Sang Pemilik alam semesta, Sang pemilik kehidupan, Sang pemilik segala makhluk. Allahlah yang menciptakan seluruh makhluk yang ada di bumi, sekaligus dengan sepaket aturan-Nya. MasyaAllah...
Tidak layak sombong manusia kepada siapapun. Karena kesombongan tidak layak dimiliki manusia. Untuk itulah sejatinya manusia mengoptimalkan segenap upaya agar hidupnya diisi dengan hal yang bermakna. Bermakna dalam pandangan-Nya.
Allah menggambarkan dalam surat cinta-Nya tersebut bahwa barang siapa membawa kebaikan ataupun keburukan pasti akan ada balasannya. Barangsiapa membawa kebaikan, maka dia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya, sedang mereka merasa aman dari kejutan (yang dahsyat) pada hari itu. Janji-Nya untuk orang yang berbuat kebaikan adalah dibalas dengan yang lebih baik daripadanya dan aman dari kejutan yang dahsyat pada hari itu (kiamat). Jadi, tetap siap kapanpun dengan bekal amal sebaik-baiknya.
Dalam ayat selanjutnya dijelaskan juga bahwa barangsiapa membawa kejahatan, maka disungkurkanlah wajah mereka ke dalam neraka. Kamu tidak diberi balasan, melainkan (setimpal) dengan apa yang telah dikerjakan. Artinya, setiap orang yang membawa kejahatan (amal yang salah) akan dibalas oleh Allah setimpal dengan yang telah dilakukan. Wajahnya disungkurkan ke dalam neraka. Na'udzu billahi mim dzalik.
Dalam nash yang lain Allah berfirman:
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ خَيْرٌ مِّنْهَاۚ وَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى الَّذِيْنَ عَمِلُوا السَّيِّاٰتِ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
"Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa datang dengan (membawa) kejahatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS. Al-Qasas: 84)
Sahabat, janganlah menyepelekan kemaksiatan sekecil apapun yang pernah dilakukan. Semua perbuatan akan ada balasannya. Semua adalah pilihan hendak mengambil yang mana. Jalan kebaikankah ataukah kejahatan. Sekali lagi, semua pilihan ada konsekuensinya.
Keyakinan terhadap hari akhir atau hari kiamat adalah mutlak harus ada pada diri setiap Muslim. Sejatinya keyakinan ini akan berimbas pada amal yang dilakukan. Karena saat mengimani ada hari akhir atau hari kiamat, seorang muslim juga sekaligus sejatinya mengimani terhadap kehidupan setelah hari akhir. Kehidupan setelah hari akhir inilah yang akan kekal abadi selamanya. Akan ada surga dan sebaliknya, akan ada neraka.
Perbandingan surga dan nerakapun sangatlah jauh. Untuk hal ini, Allah telah banyak menggambarkannya dalam Al-Qur'an. Surga adalah tempat yang sangat indah, dan neraka adalah tempat yang sangat buruk.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Cianjur, 28 Agustus 2021