Type Here to Get Search Results !

INDAHNYA BERKUMPUL DI TAMAN SURGA


Oleh: Widya Astuti

"Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berzikir." Para sahabat bertanya, ''Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman surga itu?'' Nabi menjawab, ''Yaitu halaqah-halaqah zikir (majelis ilmu).'' (HR at-Tirmidzi (no. 3510), Ahmad (III/150), dari Shahabat Anas bin Malik ra.

Alhamdulillah, kajian kedua yang diadakan oleh Sahabat Surga Cinta Qur'an (SSCQ), Sabtu, 31 Juli 2021 telah dilaksanakan dengan lancar atas kehendak Allah. MasyaAllah. Betapa bahagianya ketika berkumpul bersama sahabat satu visi dan misi meskipun lewat virtual. Apalagi nih sahabat, ada tamu dari Australia yang menyempatkan diri untuk hadir di kajian SSCQ. Wah, keren.

Namun, ada juga ternyata beberapa sahabat yang diuji dengan signal atau jaringan yang kurang baik, sehingga sering terlempar. Duh, Sabar ya sahabat... Semoga pahala mengalir kepada sahabat yang sudah berusaha untuk menghadiri majelis ilmu atau taman surga ini. Aamiin.

Alhamdulillahnya kajian kali ini ada rekamannya. Berkat bantuan dari mbak Riah, sahabat surga yang ada kendala bisa mendengarkan lewat rekaman. MasyaAllah. Jazakillah Khair mbak Riah.

Menjadi MC dan moderator dalam kajian kali ini sebenarnya sedikit membuat saya gugup. Karena harus berhadapan dengan bunda-bunda tangguh yang ilmunya luar biasa apalagi pengalaman yang mungkin sudah banyak dimiliki dibandingkan diri saya yang fakir ini. Tapi Alhamdulillah Allah beri kemudahan sehingga yang awalnya saya terlihat gugup bisa hilang seketika. Apalagi melihat senyuman manis bunda-bunda, kemudian semangat untuk saling menyapa. Luar biasa sekali.

Tepat pada pukul 19.15, saya selaku MC membuka kajian SSCQ ini. Terlihat antusias para peserta kajian untuk mendengarkan dan mengikuti rangkaian acara. Diawali dengan pembukaan, dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an beserta terjemahannya oleh mbak Ning. MasyaAllah, luar biasa merdu dan menyentuh hati. Harap dengan dibacakan ayat suci Al-Qur'an, acara kajian ini dilancarkan dan diridhoi oleh Allah.

Setelah pembacaan ayat suci Al-Qur'an, maka saya menanyakan kabar sahabat surga yang hadir, berupa yel-yel. Biasanya saya memandu acara kajian mahasiswa pasti diawali dengan menanyakan kabar. Nah, entah kenapa saya juga ingin melakukannya di kajian kali ini. Padahal saya berhadapan dengan bunda-bunda hebat loh. Hehe... Saya jadi ingin melihat semangat mudanya bunda-bunda. Dan terbukti bunda-bunda tak kalah semangat dengan para mahasiswa. Keren pokoknya.

Suasana kajian sudah mulai bersahabat, saya lanjutkan dengan mempersilahkan bunda Lilik untuk menyampaikan sekapur sirih. Bunda Lilik sang founder dan motivator andalan yang selalu dirindukan kehadirannya memberikan suntikan semangat buat kami. Semangat untuk tetap Istikamah dalam perjuangan menakhlukan challenge. Challenge yang awalnya mungkin terlihat berat, tapi ternyata bisa ditaklukkan. Terbukti banyak dilahirkan pemenang. Memang dalam prosesnya berbeda-beda, ada yang sudah sanggup berlari, ada yang hanya baru sanggup berjalan, ada yang tertatih-tatih dalam proses. Meskipun begitu tak apa, intinya kita masih tetap bergerak maju. Berusaha dan terus berusaha. Semoga Allah beri kita kemudahan. Aamiin.

Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh ustadzah muslihah dengan tema "Pentingnya seorang guru dalam membaca Al-Qur'an". Iya benar sekali. Dalam membaca Al-Qur'an perlu adanya seorang guru yang mengajarkan kita bagaimana membaca Al-Qur'an dengan bacaan yang benar. Karena jika bacaan tak benar maka bisa merubah arti atau maknanya, dan itu berbahaya bila dibiarkan. Kalau tidak bisa setiap hari duduk dengan guru atau teman yang kita percayai bisa mengajarkan kita dalam membaca Al-Qur'an, minimal sepekan sekali. Tak apa.

Setelah penyampaian materi oleh Ustadzah muslihah, tibalah pada sesi tanya jawab. Pada sesi ini sebenarnya banyak yang ingin bertanya secara live. Namun karena keterbatasan waktu maka tidak semua pertanyaan yang dijawab langsung oleh pemateri. Namun dijawab diluar forum. Tak apa ya bunda-bunda, ikhlas ya...

Acara selanjutnya acara pencair suasana yaitu tebak ayat yang dipandu oleh bunda Lilik. Nah pada sesi ini bunda Lilik memberikan 3 pertanyaan dengan membacakan arti ayatnya. Tugas kita menebak surah apakah itu ayat berapa dan kalo bisa dibacakan ayatnya. Terlihat bunda-bunda semangat memikirkan jawaban yang tepat. Ada yang menjawab benar surahnya namun ayat berapanya salah. Ada yang tahu surahnya, ayatnya lupa. Hehe, betul-betul menguji daya ingat.

Pemenang tebak ayat sudah didapatkan, acara diserahkan kembali kepada MC yaitu saya. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua oleh ustadzah choirin dengan tema "Urgensi Dakwah lewat Aksara". Pada materi kedua ini MasyaAllah terlihat sekali antusias para peserta dalam mendengarkan materi yang disampaikan. Terhipnotis dengan cara penyampaian pemateri yang semangatnya berapi-api. Alasan kenapa pentingnya dakwah lewat Aksara, itulah yang akan dikupas oleh ustadzah choirin.

Ternyata saat ini media sosial banyak peminatnya. Berita, artikel ataupun informasi lainnya banyak bertebaran di media sosial. Apalagi berita hoax ataupun informasi yang mengarah pada pelemahan pemahaman umat Islam, sangat banyak bertebaran. Ini sangat berbahaya sekali jika tidak segera kita lawan dengan penyajian informasi yang Shahih yang berasal dari Islam.

Nah disitulah pentingnya dakwah lewat Aksara. Dengan tulisan kita InsyaAllah akan bisa mencerdaskan umat. Setiap tulisan pasti akan bertemu dengan jodohnya, begitu lebih kurang perkataan ustadzah choirin. Intinya teruslah menulis. Menulislah untuk umat, untuk dakwah Islam. Mudah-mudahan menjadi pahala jariyah buat kita.

Jika musuh-musuh Islam saat ini gencar menyebarkan pemahaman atau ideologi kufur (tidak berasal dari Al-Qur'an dan as-sunah), maka seharusnya kita gencar menyebarkan pemahaman atau ideologi Islam yang jelas terbukti kebenarannya. "Ya Allah, mampukan hamba ya Allah untuk merutinkan menulis. Menulis untuk dakwah. Karena Istikamah menulis, itulah yang menjadi PR bagi saya".

Selain melihat fakta hari ini yang menjadi alasan kenapa harus menulis, juga karena Al-Qur'an ditulis hingga sampai ke kita. Bayangkan saja jika Al-Qur'an tidak ditulis, tentu saat ini kita tak tahu isi dari Al-Qur'an. Karena mengingat keterbatasan manusia dari akal ataupun daya ingatnya, maka itu haruslah ditulis.

Kemudian jika kita lihat mayoritas ulama juga banyak melahirkan karya-karya yang luar biasa. Seperti imam Syafi'i dengan kitab al-umm, imam Malik dengan karyanya Al Muwattha', dan imam besar lainnya. Yang karyanya tersebut hingga sekarang masih terpakai atau kita baca serta sebagai referensi bagi kita.

Selain itu, menulis itu adalah perintah Allah. Sebagaimana dalam surah Al-alaq ayat 4 yang artinya "Yang mengajar manusia dengan pena". Dalam artian menulis. Saat ini kita sudah dimudahkan dengan kemajuan dari segi teknologi, informasi dan komunikasi. Dulunya menulis dengan pena, sekarang bisa dengan memainkan jari jemari. Wah, luar biasa bukan? Bersyukurlah kita, Allah beri kesempatan kita hidup di era modern ini. Manfaatkan teknologi untuk menebar kebaikan atau dakwah Islam.

Menulis juga menjadi ladang jariyah pahala yang akan kita terima saat kita masih hidup ataupun telah meninggal dunia. Sebagaimana disebutkan dalam hadis yang dimana amalan yang tidak terputus salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Maka ilmu yang kita miliki sampaikanlah lewat tulisan, agar bisa bermanfaat bagi umat dan menjadi ladang jariyah bagi kita.

So, kenapa kita ingin menjadi penulis?? Tentu sahabat sudah menemukan jawabannya...

Sesi penyampaian materi dari ustdzah choirin selesai, lanjut sesi tanya jawab. Seperti sesi tanya jawab sebelumnya, ternyata banyak yang ingin bertanya. Luar biasa. Termasuk disini mbak Emmy yang sama-sama sudah diketahui bahwa beliau salah satu penulis aktif dan keren habis. Jagonya opini. Beliau hendak bertanya kepada ustdzah choirin, tapi mohon maaf ditolak ya mbak. Hehe katanya beliau mah sudah jago dan udah pahamlah.

Begitu semangatnya para peserta dalam berdiskusi, hingga durasi waktu yang sudah kelewat batas pun tak disadari. Akhirnya tibalah di sesi penyampaian testimoni oleh 3 sahabat surga yaitu mbak Yanti, Bunda Rita dan mbak Nur Rahayu. Yang inti dari ketiga testimoninya adalah bersyukur bisa bergabung dengan SSCQ dan semakin terus termotivasi untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Alhamdulillah, tibalah di penghujung acara. Saya selaku MC mempersilahkan mbak Mida untuk membacakan doa. MasyaAllah, doa yang dilantunkan begitu merasuk ke hati. Panjang dan begitu menghayati. Berharap ampunan dari Allah dan bimbingan agar kami bisa menjalani kehidupan ini dengan baik sesuai perintahNya dan tuntunan Rosul.

Berakhirnya doa yang dilantunkan mbak Mida, maka berakhir pula acara kajian SSCQ yang kedua. Saya selaku MC mengucapkan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kelebihan waktu yang terpakai. Kemudian acara diakhiri dengan doa penutup majelis serta Hamdallah. Tak lupa diabadikan momen spesial ini dengan foto bersama.

Karawang, 2 Agustus 2021

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.