Oleh: Muslihah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
بسم الله الرحمن الرحيم
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ وَمَنْ يَّتَّبِعْ خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ فَاِ نَّهٗ يَأْمُرُ بِا لْـفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ مَا زَكٰى مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَبَدًا وَّلٰـكِنَّ اللّٰهَ يُزَكِّيْ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. An-Nur 24: Ayat 21)
Allah menyeru kepada orang-orang beriman agar tidak mengikuti langkah-langkah setan. Sebagaimana sumpah iblis sejak awal diusir dari surga bahwa ia akan menyesatkan manusia. Sedangkan setan merupakan anak buah iblis. Maka pasti setiap langkah setan adalah mengajak kepada kesesatan.
Sedangkan dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa yang dimaksud langkah setan adalah segala sesuatu yang tidak sesuai ajaran Islam, itulah langkah setan. Melakukan sesaji ke pepunden, minum minuman keras, membuka aurat, melakukan riba adalah contoh langkah setan.
Akhir-akhir ini ada isu tentang lampor (prajurit Nyi Roro Kidul) yang mencari korban. Beberapa orang mempercayai bahwa dengan memasang plastik yang diisi cairan warna warni akan menghindarkan dari menjadi korban lampor. Perbuatan demikian ini bagian dari kemusyrikan, sebab berlindung kepada benda bukan kepada Allah. Perilaku seperti ini juga termasuk mengikuti langkah setan.
Seharusnya dalam menghadapi ketakutan semacam ini, seseorang harus memperbanyak mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak shalat Sunnah, menambah bacaan Al Qur'an dan bersedekah serta berdoa dengan hati pasrah kepada Allah. Sebab kematian itu pasti datang kepada semua orang. Jika sudah dicatat oleh Allah meninggal pada hari itu, maka tidak ada satu kekuatan pun yang bisa memundurkannya.
Seorang teman menginginkan membuka usaha. Sayangnya ia tidak punya modal. Ada seorang kenalan yang menyarankan agar menggadaikan sertifikat rumahnya ke bank agar mendapat pinjaman sebagai modal usaha. Ia sudah diperingatkan oleh saudaranya jika pinjam uang berbunga itu haram sebab termasuk melakukan riba. Yang ia tahu tidak ada orang yang mau memberi pinjaman uang dalam jumlah banyak tanpa bunga. Sedangkan bunga bank relatif kecil, maka ia tetap mengambil pinjaman dari bank. Ini pun terkategori mengikuti langkah setan.
Orang yang beriman akan berpikir, lebih baik berusaha mulai nol dengan modal semampunya daripada terjerumus ke dalam dosa riba. Buat apa kaya jika hanya menyebabkan terjerumus ke dalam neraka. Hidup bahagia belum tentu bisa diraih dengan kekayaan, tetapi sudah jelas melakukan dosa besar saat mengambil hutang berbunga.
Seorang muslimah melamar kerja di sebuah perusahaan. Ia diterima dengan syarat tidak boleh mengenakan jilbab. Ia harus mengenakan rok selutut dengan baju lengan pendek. Jika tidak bersedia maka ia tak diterima bekerja. Ia pilih menerima pekerjaan meski harus membuka hijabnya. Yang seperti ini juga masuk dalam perangkap setan.
Semestinya ia mempertahankan menutup aurat. Jika memang perusahaan melarang pakaian syar'i, ya lebih baik cari pekerjaan lain yang tidak harus melepaskan hijabnya, karena hal itu melanggar aturan Allah. Sebagai muslimah ia harus paham bahwa bekerja bagi seorang wanita itu tidak wajib, sementara menutup aurat itu wajib. Maka ia harus mendahulukan yang wajib dari pada yang lain.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Mojokerto, 5 Agustus 2021