Oleh: Najma Karimah
Umat Islam di Indonesia, bahkan dunia belum lama ini kembali dibuat marah oleh tindakan hina dan tidak terpuji seorang Youtuber tanah air yang dengan lancang menghina Rasulullah SAW dan ajaran Islam yang mulia. Setelah videonya viral dan dilaporkan, akhirnya sosok berinisial KC yang selalu mengenakan peci saat membuat konten di channel Youtubenya itu ditangkap.
Taukah Sahabat, bukan sekali ini saja pelecehan, penghinaan, dan penistaan terhadap ajaran Islam terjadi. Bahkan dengan pelaku yang sama. Mengherankan memang. Termasuk bagi yang menelusuri jejak pelaku pelecehan terbaru dari seorang KC. Videonya yang viral bukanlah video pertama yang menghina Islam, Rasulullah, dan Allah, Tuhan yang telah menciptakannya. Yang bersangkutan sebenarnya sudah cukup lama konsisten dalam menghina dan melecehkan ajaran Islam. Kebetulan saja video terakhir yang sudah sangat keterlaluan itu viral, akhirnya diperkarakan. Mungkin ada yang berpikir, kalo tidak viral, mungkin tetap tayang di platform video terpopuler di Indonesia dan tidak dikasuskan? Jawabannya bisa jadi.
Tidak sekali dua kali dan bukan satu dua pihak yang berupaya untuk mendiksreditkan ajaran Islam yang mulia. Mulai dari orang biasa, seniman, agamawan, hingga negarawan. Mulai dari nonmuslim hingga yang mengaku-ngaku sebagai muslim. Mereka sangat suka mengusik ajaran Islam. Seperti ada penyakit yang menggerogoti hati dan otaknya hingga tidak mampu lagi berpikir jernih memandang sebuah kebenaran. Terkadang mereka berlagak seperti ahli dalam agama. Lalu dengan entengnya mereka mengeluarkan kata-kata yang menghina dan menista ajaran Allah. Meski bagi siapa saja yang berpikir jernih, apapun itu yang dikeluarkan dari mulut-mulut kotor mereka sama sekali tidak berfaedah dan tidak berhujjah serta bernilai sangat rendah. Orang-orang semacam ini justru hanya menghinakan diri mereka sendiri. Mereka memamerkan kepada khalayak kepribadian asli mereka yang tidak punya cara-cara beradab dan cara-cara yang melambangkan seorang yang terdidik saat berhadapan dengan keyakinan agama lain. Mereka justru hanya mempertontonkan ketidakcerdasan alias kedunguan yang hakiki kepada dunia.
Pertanyaannya, mengapa orang-orang semacam ini tidak henti mengolok-olok ajaran Islam? Apa motivasi dan tujuannya? Dalam Al-Quran yang mulia Allah SWT menerangkan tentang alasan perbuatan orang-orang semacam ini di dalam Surat At-Taubah Ayat 32 sebagai berikut.
يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ
“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai.”
Clear ya. Tidak ada tujuan dan motivasi lain dari orang-orang yang getol menghina ajaran Islam ini kecuali sebagai upaya memadamkan cahaya agama Allah. Mereka hendak menutupi cahaya terang-benderang yang dipancarkan dari ajaran Islam. Melalui ucapan-ucapan kebohongan, mereka hendak memadamkan cahaya kebenaran dalam ajaran Islam. Padahal, Allah menegaskan dalam ayat tersebut bahwa Allah tidak akan membiarkan perbuatan mereka. Allah justru berkehendak menyempurnakan cahaya agama-Nya.
Berkali-kali Islam dan Rasul dihina dan berkali-kali itu pula umat Islam bangkit membela. Berulang-ulang Islam dan ajaran di dalamnya dinistakan, berulang-ulang pula umat Islam berdiri tegak memuliakan. Selalu upaya mereka sia-sia. Senantiasa usaha mereka tidak berguna. Perbuatan mereka sama sekali tidak mampu memadamkan cahaya kebenaran Islam. Justru perbuatan mereka hanya menghinakan diri mereka sendiri di dunia juga kelak di akhirat.
Namun, bagi tiap orang beriman ada yang teramat perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh dalam persoalan pelecehan dan penghinaan terhadap ajaran Islam. Umat Islam wajib paham akar persoalan sehingga pelecehan dan penistaan selalu berulang. Mari menengok ke belakang sejenak. Pada masa Rasulullah dan para sahabat tidak adakah orang-orang yang menghina Rasul dan ajaran Islam? Jawabannya ada. Tapi, penghinaan dan penistaan itu tidak berlangsung lama dan tidak berulang bahkan hingga Islam akhirnya memimpin dunia di lebih dari dua pertiga belahannya. Kuncinya adalah pada penerapan hukum Syara terhadap siapa saja yang menista dan menghina Islam, Allah dan Rasul-Nya. Hukuman berat yang diterapkan membuat tidak berkutik orang-orang yang memang di dalam hatinya ada penyakit. Mereka berhenti dari perbuatan kejinya. Mereka terlalu takut terhadap sanksi yang diberikan.
Lalu, pertanyaan berikutnya adalah mengapa hari ini umat Islam tidak mampu menerapkan hukum Syara terhadap penista agama? Jawabannya adalah karena hari ini umat Islam tidak memiliki perisai yang menjadi institusi resmi penegak hukum-hukum Allah di muka bumi. Oleh sebab itu, selama perisai ini tidak ditegakkan, maka selama itu pula hukum maksimal terhadap para penista agama tidak bisa diterapkan. Itu artinya selama itu pula penghinaan dan penistaan akan terus berulang. Rela?
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Pangkalpinang, 27 Agustus 2021