Oleh: Iha Bunda Khansa
Sahabat, siapapun tidak ingin menjadi penghuni neraka, doa-doa tidak lupa selalu dipanjatkan agar terhindar dari azab neraka.
Namun apakah doa-doa yang dipanjatkan mampu untuk mencegah seseorang masuk ke dalam neraka?
Ternyata Allah telah menyediakan isi neraka bagi orang-orang yang lengah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَـقَدْ ذَرَأْنَا لِجَـهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَا لْاِ نْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَا ۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَا ۖ وَلَهُمْ اٰذَا نٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَا ۗ اُولٰٓئِكَ كَا لْاَ نْعَا مِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ ۗ اُولٰٓئِكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ
"Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 179)
Ayat di atas menegaskan bahwa janji Allah akan memberikan tempat siapa saja yang menghuni neraka! yaitu jika mata, hati dan pendengaran mereka tidak digunakan sesuai perintah Allah.
Betapa ruginya bagi orang-orang yang hatinya, matanya alergi melihat tanda-tanda kekuasaan Allah? Aturan Allah yang sudah jelas akan membawa kebaikan, mereka mencari atau tunduk pada hukum buatan manusia.
Hukum Allah mereka ganti, hingga kita bisa melihat produk hukum buatan manusia telah banyak menyengsarakan rakyat!
Baik dari segi ekonomi, yang hanya mementingkan para kapitalis, dan hukum pun tenang pilih, begitu tajamnya jika ditujukan pada golongan renda dan tidak berfungsi untuk menghukum bagi kalangan atas.
Lihatlah... Para pejabat yang masih melakukan korupsi, namun sanksi yang diberikan begitu ringan! Sementara rakyat biasa yang melakukan kesalahan kecil dihukum tinggi.
Mereka tidak buta, bisu dan tidak tuli! Namun hati mereka sudah Allah tutup.
Padahal sebenarnya mereka itu tidaklah tuli, bisu dan buta, kecuali terhadap petunjuk, Allah berfirman:
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al-Hajj: 46)
Ya... Hati mereka Allah sudah tutup dari kebenaran!
Padahal kebenaran datangnya dari Allah, maka janganlah menjadi orang- orang yang rugi! Na'udzubillah!
Betapa seringnya ajaran Islam dan umatnya dilecehkan! Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang begitu cinta pada umatnya, tapi masih saja mereka melecehkannya. Akhir-akhir ini muncul pernyataan yang menyakitkan bahwa Nabi Muhammad Saw dikelilingi setan dan pendusta. Astaghfirullah!
Namun, apakah mereka yang melecehkan akan dihukum? Dengan dalih kebebasan berpendapat pada akhirnya mereka lolos dari jerat hukum.
Itulah bukti jika sistem kapitalis sekuler masih bercokol, orang yang mengaku muslim tapi nyatanya hanya tampak dimulut saja. Perbuatan mereka menjauhkan aturan Allah. Mereka tidak takut dengan azab-Nya.
Ya... Mereka terlena dengan kehidupan dunia!
Bahkan orang-orang yang tidak mau menggunakan akalnya untuk tunduk patuh pada aturan Allah, diakhir ayat mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat.
Oleh karena itu, di akhir zaman kita terus bermohon dan berlindung pada Allah agar tidak mengikuti langkah-langkah setan!
Dan kita bermohon pada Allah agar terhindar dari api neraka:
رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka." (QS Al Baqarah: 201)
Aamiin~
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Cianjur, 23 Agustus 2021
