Oleh: Muslihah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَآءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
"Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 120)
Ayat ini tidak hanya berlaku bagi Nabi Muhammad saja, tetapi berlaku bagi semua orang yang beriman kepada Nabi Muhammad hingga hari kiamat.
"Orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu sampai engkau mengikuti agama mereka." Mari perhatikan, "tidak akan rela," berarti tidak pernah ada kata berhenti. Bagaimana dengan hari ini? Sama. Bahkan perilaku mereka semakin menjadi-jadi. Apalagi hari ini kaum muslimin tidak memiliki pelindung, tidak ada Kholifah yang melindungi.
Bagi mereka kaum muslimin tidak harus murtad lalu masuk agama mereka. Cukup jika kaum muslimin mengikuti ajaran mereka. Kaum muslimah membuka aurat di luar rumah, dan bertabarruj, contohnya. Dalam ajaran Islam, seorang wanita yang keluar rumah harus menutup seluruh tubuhnya, yang boleh terlihat hanyalah wajah dan kedua telapak tangannya.
Namun bagaimana para wanita muslimah hari ini? Berapa banyak yang tidak tahu kewajiban ini. Dari yang tahu kewajiban itu, berapa banyak yang mau menjalankannya. Sedangkan mereka yang sudah rutin menutup aurat, berapa banyak yang melakukannya sesuai petunjuk Allah?
Tidak hanya itu, dengan film, sinetron, musik, cara berpakaian, cara bergaul dan lain sebagainya, generasi muslim dijauhkan dari ajaran Islam. Banyak film dan sinetron yang ditayangkan bertentangan dengan syariat Islam. Hal ini sangat berpengaruh kepada cara berpikir kaum muslimin, terutama mereka yang sedikit bersentuhan dengan ilmu agama.
Di sisi lain, kurikulum pendidikan tidak berbasis akidah Islam. Bahkan kurikulum pendidikan sengaja dijauhkan dari agama. Secara bertahap mereka mengurangi porsi pelajaran agama dalam kurikulum pendidikan. Masih jelas dalam ingatanku, dulu saat awal masuk SD. Setiap hari kami diajak membaca doa sholat oleh guru agama. Bayangkan setiap hari. Padahal aku sekolah di SD Negeri.
Lambat laun dengan berganti penguasa, berganti menteri pendidikan, pelajaran agama hanya diberi porsi dua jam pelajaran dalam satu minggu. Artinya anak didik hanya bertemu dengan pelajaran agama sekali seminggu. Itu sudah termasuk semua materi agama. Padahal materi agama banyak sekali, ada akidah, syariah, akhlak dan lain sebagainya. Jadi tidak mungkin dengan dua jam pelajaran dalam seminggu bisa menjadi filter bagi akhlak generasi.
Sementara dunia hiburan dengan massif menawarkan gemerlapnya kenikmatan duniawi. Dan anak-anak adalah pribadi yang masih labil, belum tahu mana yang benar dan salah tanpa arahan dari senior mereka. Jadilah mereka terjerumus ke dalam lembah perilaku yang jauh dari tuntunan agama Islam. Meskipun mereka adalah putra putri kaum muslimin.
Pacaran misalnya, adalah sesuatu yang tidak ada dalam ajaran Islam. Bahkan pacaran itu melanggar firman Allah dalam surat Al Isra'ayat 32.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى اِنَّهٗ كَا نَ فَا حِشَةً ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)
Sayangnya hal itu menjadi sesuatu yang lumrah pada generasi sekarang ini. Hal ini mengakibatkan mereka melakukan seks di luar nikah. Tidak sedikit yang kemudian mereka hamil di luar nikah. Lalu karena masih berusia belia mereka belum siap berumah tangga. Takut aib dan tidak diterima masyarakat, mereka menggugurkan kandungannya. Nauzubillah.
Rasulullah Saw bersabda, "Kalian akan mengikuti mereka sejengkal demi sejengkal hingga kalian ke lubang biawak sekalipun." Sahabat bertanya, "Apakah yang engkau maksud mereka itu Yahudi dan Nasrani?" Rasulullah menjawab, "Siapa lagi?" Hadits riwayat Bukhari Muslim.
Sungguh kaum muslimin sejak jauh hari sudah diingatkan Allah dengan ayat ini. "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." "Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah." Sayangnya mereka terlena dan melupakan peringatan Allah. Hingga dengan sadar atau tidak mereka patuh kepada ajaran kaum Yahudi dan Nasrani.
Kaum muslimin dilenakan dari tujuan hidup sebenarnya dengan berbagai cara. Sesungguhnya tujuan hidup itu tak lain adalah ibadah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
بسم الله الرحمن الرحيم
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Mojokerto, 15 Agustus 2021