Type Here to Get Search Results !

AKHIR DARI KESOMBONGAN


Oleh: Rohmawati

Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita dapatkan. Sebab semua sesuai dengan apa yang dilakukan. Allah Maha Melihat apa yang manusia kerjakan. Oleh sebab itu jangan pernah merasa aman dengan azab yang Allah janjikan, karena bisa jadi perbuatan yang kita lakukan mengantarkan kita pada kepedihan manakala apa yang kita lakukan tidak sesuai dengan syariat Islam. Hidup adalah pilihan dimana manusia dapat memilih antara kebahagiaan atau kepedihan. Dan sungguh kebahagian akhirat adalah sebaik-baiknya pilihan.

Manusia sering kali berbuat ingkar manakala keinginan hatinya dapat Allah wujudkan, terlebih bagi mereka yang tidak memahami hakikat kehidupan di dunia yang hanya sementara. Terkadang manusia menyombongkan diri dengan apa yang dimiliki, terutama dari segi materi yang Allah berikan lebih dari mahluk lainnya dan hal inilah yang membuat manusia lupa diri dengan segala nikmat yang diberi. Padahal Allah melarang hambanya untuk bersikap sombong dan membanggakan diri.

Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّا سِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَ رْضِ مَرَحًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَا لٍ فَخُوْرٍ
"Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Luqman 31: Ayat 18)

Merasa benar adalah merupakan suatu hal yang diperbolehkan dalam Islam terlebih soal kenyakinan, namun merasa paling benar yang lain pasti salah adalah suatu tindakkan yang tidak dibenarkan dalam Islam. Bahkan Allah mengutuk keras orang-orang yang berkata: "saya lebih baik dari mereka". Itulah kutukan yang pertama kali Allah berikan kepada sang pembangkang yaitu iblis yang tidak mau menundukan dirinya kepada manusia pertama yang Allah ciptakan yakni Nabi Adam AS. Iblis adalah mahluk pertama yang Allah janjikan sebagai penghuni neraka jahanam. Akibat kesombongannya pada perintah Allah, inilah akhir dari kehidupan sang pembangkang yang penuh dengan kenestapaan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَا بُ جَهَنَّمَ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
"Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya, akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." (QS. Al-Mulk 67: Ayat 6)

Kesombongan tidak akan berakhir pada kebahagiaan seperti halnya yang Allah jelaskan dalam ayat diatas. Betapa banyak orang-orang terdahulu yang mengalami penderitaan di akhir kehidupannya dan menjadi mahluk yang hina dina di hari penghisaban akibat dari kesombongan yang dilakukan terhadap ayat-ayat Allah, Karenanya Allah mengabadikan kisah sang pembangkang yang tidak mengidahkan peringatan, yang pada akhirnya menyedihkan. Abu Lahab atau sering kali kita kenal dengan julukan Abu Jahal adalah satu-satunya paman Rosulullah yang Allah abadikan kisahnya sebagai pembangkang dalam Al-Qur’an. Hal itu semata-mata untuk dijadikan pelajaraan untuk generasi yang akan datang. Selain itu juga kebanyakan manusia sering melupakan azab yang sudah Allah tetapkan kepada mereka yang mendustakan kebenaran yang Allah turunkan. Kesombongan bukan hanya tentang kekayaan melainkan tentang keimanan. Sebab sejatinya sombong dalam Islam adalah mereka yang menolak kebenaran Al-Qur’an.

Dari kisah yang Allah ceritakan dalam Al-Qur’an seharusnya menjadi pelajaran untuk kita yang beriman, bahwa kesombongan tidak akan menuai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Maka dari itu janganlah bersikap sombong dengan lebih memilih hukum buatan manusia daripada hukum sang pencipta dan membuang segala syariat Islam dalam kehidupan. Kesombongan inilah yang tidak akan dapat memasukkan manusia kedalam surganya, walaupun kesombongan yang ada pada diri sebesar biji sawi. Sebagaimana dalam hadist Rosulullah saw:

"Tidak akan masuku surga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong walaupun hanya seberat biji sawi." (HR.Muslim)

So, berhentilah untuk bersikap sombong. Sebab kesombonganmu akan membawamu kedalam jurang kepedihan, dan adapun yang kita miliki sekarang adalah sebagai ujian untuk manusia yang mengaku beriman dan apa yang kita miliki saat ini kelak akan kembali pada tuhan pemilik semesta alam.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.