Oleh: Rohmawati
Dunia bukanlah untuk bermain-main. Bukan tempat terpenuhinya segala keinginan. sebab Allah menciptakan alam semesta, kehidupan dan manusia bukanlah sesuatu yang tanpa tujuan. Melainkan Dia menciptakan segala sesuatu baik yang ada dibumi maupun dilangit dengan tujuan yang benar. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ بِا لْحَقِّ ۚ يُكَوِّرُ الَّيْلَ عَلَى النَّهَا رِ وَيُكَوِّرُ النَّهَا رَ عَلَى الَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَا لْقَمَرَ ۗ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَ جَلٍ مُّسَمًّى ۗ اَ لَا هُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفَّا رُ
"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 5)
Dalam ayat diatas menjelaskan kepada kita manusia, mahluk ciptaannya sebagaimana Allah ciptakan dengan alasan yang benar. Dan juga Allah telah mengatur segala sesuatu baik yang ada dilangit maupun dibumi sesuai dengan aturannya yang telah ditentukan sebelumnya. Karenanya manusia jangan sampai terlena dengan keindahan yang sementara yang membuat ia melupakan tujuannya penciptaannya didunia. Sebab dalam firman lain Allah menjelaskan bahwa Dia tidak menciptakan jin dan manusia semata-mata untuk beribadah kepadanya. Maka janganlah terpedaya dengan keindahan dunia yang amat sempurna bak tanpa cela, karena sesungguhnya dunia hanyalah tempat senda gurau saja. Kesedihan dan kesenangannya manusia itu hanyalah tipu daya semata yang terkadang bisa membuat manusia terlena oleh keduanya, hingga melalaikan ia dari hal-hal yang bermanfaat di dunia dan melupakan kehidupan akhirat yang sebenarnya. Padahal, kehidupan akhirat lebih baik dibandingkan dengan kehidupan yang fana ini.
Dan Allah pun akan membiarkan sebagian manusia yang lebih memetingkan kehidupan dunianya dibandingkan dengan kehidupan akhiratnya menjadi seorang yang tersesat.
Terkadang manusia sering menuntut kehidupan agar seperti yang manusia itu inginkan. Namun sayangnya didunia manusia tidak akan pernah mendapatkan sepenuhnya apa yang manusia inginkan karena dunia inipun memiliki sifat yang sama seperti mahluk ciptaan lainnya. Yang tak akan pernah abadi untuk selamanya.
Engkau boleh saja bermimpi menggapai surga tertinggi tapi ingatlah bahwa surga tertingginya tak mudah diraih, tanpa adanya jerih perjuangan tanpa lirih. Terlebih untuk mereka yang dianugerahkan segala kenikmatan hidup seperti halnya rezeki yang membuat manusia itu sendiri lupa diri untuk menjadi seorang yang beriman. Karena sejatinya memang manusia memiliki ribuan kelemahan dan bahkan disebut juga sebagai tempatnya salah dan dosa.
Maha baik Allah dengan segala firmannya yang tidak pernah mempersalahkan status seseorang selagi ia mampu berusaha untuk merubahnya. Sebab dalam ayat diatas dikatakan bahwa Allah sang Maha Perkasa, Maha Pengampun. Maka dari itu berhentilah untuk bermain-main didunia, bersegeralah menunju ampunannya, karena surganya hanyalah tempat orang yang serius dalam memperjuangkan kebenarannya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”