Type Here to Get Search Results !

'MENAMPAR' DIRI (MERUBAH KEADAAN DIRI KITA)


Oleh: Najma Karimah

Alhamdulillah akhirnya mulai juga saya membaca juz ke 13 Al-Quran. Juz ketiga belas ini menjadi istimewa bagi saya karena di dalamnya terdapat sebuah ayat yang rasanya benar-benar menampar diri. Tepatnya adalah ayat kesebelas dari Surat Ar-Ra'd.

Lengkap bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut.

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

Kalimat kedua dalam ayat ini bagi saya sangat menohok. Keadaan seseorang tetap akan sama saja dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun, jika ia tidak pernah memulai untuk berubah. Ketika diri masih diliputi dengan ilmu yang minimal, dengan amal yang tidak maksimal lalu mendiamkan keadaan itu atau bahkan menikmatinya, maka saat itulah perubahan tidak akan datang pada dirinya. Ilmu dan amal akan terus berada pada posisi minimal.

Setiap memahami ayat ini Allah mengajarkan kepada kita bahwa bertambah baiknya diri kita, bertambahnya ilmu kita, meningkatnya kualitas amal kita, sangat bergantung pada kemauan kita untuk mengupayakannya.

Mungkin ada yang bertanya, mengapa Allah menyerahkan perubahan itu pada diri manusia? Bukankah Allah mampu untuk mengubahnya? Ya, tentu saja sangat mudah bagi Allah untuk mengubah seseorang bahkan sebuah masyarakat sekaligus. Namun, bukan itu yang Allah mau. Allah menginginkan manusia mempergunakan secara optimal segala potensi yang telah Allah titipkan padanya. Akal, naluri, dan kebutuhan fisik adalah sebuah potensi besar yang dimiliki manusia. Yang seharusnya dengan potensi besar itu, manusia mampu melakukan yang terbaik bagi kehidupannya. Sesuai dengan pedoman yang telah Allah berikan.

Dengan anugerah berupa potensi yang luar biasa, sejatinya tidak ada alasan bagi manusia untuk mengatakan bahwa aku tidak bisa, aku tidak mampu, ini sulit dan seterusnya. Ketika seseorang bersungguh-sungguh untuk berubah menjadi baik karena Allah, maka Allah pasti akan menolongnya. Allah pasti tidak akan menyia-nyiakan niat dan kesungguhan yang dimilikinya demi berubah menjadi lebih baik. Namun semua harus diawali dengan keinginan yang kuat dalam diri seseorang untuk mengubah keadaannya, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dari yang belum baik menjadi baik. Dari yang belum berkualitas amalnya menjadi berkualitas amalnya.

Memang untuk berubah, tidak bisa hanya mengandalkan keinginan yang kuat. Kemauan harus diiringi dengan langkah nyata dan dilengkapi dengan munajat kepada-Nya. Sekeras apapun seseorang berusaha untuk berubah, namun ia tak memohon kepada Allah sebagai pemilik segala sesuatu, maka sulit baginya untuk berubah. Karena itu, doa adalah senjata yang paling ampuh bagi setiap orang beriman agar segala yang ia harapkan dapat terwujud. Termasuk dalam upaya perubahan menjadi individu yang lebih baik dan lebih bertakwa.

Tidak hanya dalam ukuran individu. Dalam ayat ini Allah memakai redaksi 'kaum'. Itu artinya segolongan orang. Tidak ada yang dapat mengubah kondisi sebuah masyarakat ketika masyarakat itu tidak mengubah diri mereka sendiri. Mudahnya untuk memahami hal ini, dapat disaksikan dalam kehidupan umat hari ini. Berbagai kesulitan hidup yang menimpa umat di dunia hari ini adalah karena diterapkannya sistem kapitalisme dalam kehidupan mereka. Sepanjang tidak ada usaha untuk mengubah keadaan itu, maka keadaan yang sama akan terus dirasakan.

Karena itulah, hari ini menjadi begitu penting bagi umat Islam khususnya, untuk memahami keadaan sebenarnya yang terjadi pada diri mereka. Dari sana akan didapati pemahaman bahwa sesungguhnya keadaan umat ini sedang tidak baik-baik saja. Dengan menyadari hal itu, umat akan mulai mencari akar masalah dan mencari solusinya. Di sinilah esensi keinginan dan upaya yang sungguh-sungguh untuk berubah itu diperlukan sesuai kandungan ayat kesebelas Ar-Ra'd. Betul bahwa semua terlalu mudah bagi Allah. Namun, apa gunanya manusia diciptakan dengan banyak potensi istimewa ketika tidak digunakan untuk kehidupannya?

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Pangkalpinang, 3 September 2021

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.