Oleh:Umi Rizkyi
Persaudaraan dan persahabatan seseorang yang disatukan dengan akidah akan bertumbuh dan bersemi sepanjang masa. Walau tiada saling bertatap muka. Jasad belum pernah saling menyentuh dan berpeluk. Belum memahami karakter satu dengan yang lainnya, namun merasa dekat dan saling tulus ikhlas mendoakan.
Keimanan yang semakin menguatkan dan mengokohkan antara satu dengan yang lainnya. Atas dasar keimanan itulah serasa dekat, akhrab, bisa saling merasakan antara satu orang dengan yang lainnya. Menyayangi dan berpeluk meski secara virtual.
Ada sebuah kisah antara dua sahabat. Tidak saling mengetahui antara satu dengan yang lainnya di dunia nyata. Namun seringnya komunikasi dan saling menguatkan dalam keimanan kepada Allah SWT mereka sampai bisa merasakan apa yang dirasakan antara satu dengan yang lainnya.
Merasakan bahagia ketika sahabatnya mendapatkan kebahagian, rejeki, kelahiran putra putrinya, sembuh dari sakitnya, lulus dari ujian hidup yang sedang mendera selama ini dan lain sebagainya.
Sebaliknya akan merasakan kesedihan yang mendalam ketika ada salah satu dari mereka yang sakit, meninggal, orang tuanya berpulang ke Rahmatullah, kecelakaan, sedang menjalani belaian mesra Allah dengan ujian hidup yang datang bertubi-tubi dan lain-lain.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗ اُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. At-Taubah[9]:71).
Dengan demikian, persahabatan yang berbuah manis yaitu persahabatan yang mampu dan bisa penolong antara satu dengan yang lainnya. Ada dan selalu membersamai ketika sedang saling membutuhkan. Memeluknya ketika salah satunya jatuh. Menopang, menuntun dan menggandengnya ketika yang lainnya terpuruk.
Begitulah, antara muslim satu dengan yang lainnya. Baik laki-laki maupun perempuan semuanya sama saja. Pastinya orang yang beriman laki-laki dengan laki-laki dan orang beriman perempuan dengan perempuan. Agar tidak terjadi pelanggaran hukum Syara' di dalamnya.
Dengan begitu, maka yang bertempat tinggal jauh berasa dekat. Sekalipun jasad belum pernah secara langsung bersua, namun akan merasakan nyaman, dekat, saling memahami dan mendukung satu sama lainnya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”