Oleh: Umi Rizkyi
Sebuah harapan dan cita-cita paling mulia dan terindah ialah setelah kehidupan di dunia ini menuju tempat akhirat dengan suasana yang bahagia dan terindah. Itulah surga namanya. Tempat dambaan semua muslim di manapun berada.
Setelah kehidupan di dunia yang merupakan tempat mengumpulkan bekal agar mendapatkan tempat terindah di surga kelak. Apapun bentuknya, seberapa jumlahnya dan kepada siapapun.
Mulai dari ibadah wajib hingga yang sunnah sekalipun. Ibadah wajib misalnya solat, zakat, puasa, taat suami, patuh kepada orang tua, dakwah dan lain sebagainya.
Ibadah sunnah misalnya solat sunah dua rakaat sebelum dan sesudah solat fardhu, solat Dhuha, tahajud, puasa Senin-Kamis, Daud, sedekah, infak dan lain-lainnya.
Semua amalan itu bisa menjadi amal solih dan sebagai jalan menuju surga-Nya. Berbagai jalan untuk mencapainya. Tidak tertutup hanya satu jalan semata.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
۞ مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۗ اُكُلُهَا دَاۤىِٕمٌ وَّظِلُّهَاۗ تِلْكَ عُقْبَى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا ۖ وَّعُقْبَى الْكٰفِرِيْنَ النَّارُ
"Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang yang bertakwa (ialah seperti taman), mengalir di bawahnya sungai-sungai; senantiasa berbuah dan teduh. Itulah tempat kesudahan bagi orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang yang ingkar kepada Tuhan ialah neraka." (QS. Ar-Ra'd[13]:35).
Begitu indah, nyaman, sejuk, teduh dan berbagai buah-buahan ada di sana. Sejuknya AC di dunia ini tak ada apa-apanya. Teduhnya istana, rumah gedong, bangunan mewah lainnya tak ada sedikitpun teduhnya suasana di surga kelak.
Perumpamaan surga lainnya seperti taman. Penuh dengan pemandangan indah. Sejuk, luas dan di bawahnya mengalir sungai-sungai. Adem, nyaman dan gemericik air sungai yang senantiasa penuh dengan kenikmatan.
Keindahan, kemewahan dan kesejukan yang tiada taranya di dunia ini. Sampai akal manusia tak mampu untuk menjangkaunya. Karena begitu banyak nikmat dan rahmat-Nya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”