Type Here to Get Search Results !

SABAR ADALAH MEMBELA DIRI SAAT DITINDAS


Oleh: Surya Ummu Fahri

Sudah menjadi khas dari manusia, ghorizatun baqa'. Naluri mempertahankan diri disaat bahaya. Jadi tidak ada ceritanya sabar itu menerima dengan legowo terhadap perlakuan yang nyata-nyata dzalim.

Sempat beredar berita, terkait kapal perang China yang sedang berpatroli di Kepulauan Natuna. Tapi hal ini di tampik oleh pihak TNI AL dengan dalih masih dalam batas ZEE Indonesia. Padahal rakyatnya laporan ketakutan karena kapal perang bersliweran tapi jawabannya tidak memuaskan. Bagaimana mungkin para nelayan akan menangkap ikan dengan tenang jika ada kapal perang?

Lagi, barusan sempat baca berita terkait nakes yang menjadi korban penyerangan KKB di Papua. Innalilahi wa innailaihi rojiun. Sepertinya makin hari kedzaliman makin merajalela. Semoga Allah menjaga umat Islam disana.

Belum lagi dengan berbagai kebijakan kebijakan yang sebenarnya bikin gemes rakyat kecil. Dari naiknya BBM tanpa permisi. Tanpa pemberitahuan. Kalau dulu biasanya di umumkan tengah malam. Eh ini malah bikin surprise dadakan ala tahu bulat. Bukan hanya bikin kaget rakyat tapi bisa bikin dompet diet ketat. Belum lagi kebijakan kebijakan lain yang bikin rakyat makin sekarat. Sudah Pandemi tak usai-usai, kebijakan dan penerapannya bikin rakyat jadi makin abai. Pasalnya rakyat patuh pun kadang pejabatnya melanggar tanpa tindakan tegas.

Makin puyeng kan lihat fakta-fakta yang ada. Ya iyalah masa gak. Kedzaliman merajalela tapi kita bisa apa. Sabar. Begitulah yang sering terucap dari berbagai mulut untuk menenangkan amarah kita. Tapi sebenarnya sabar itu bagaimana sih?

Yuk intip surat Asy syura 39 ini.

وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُوْنَ
dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri. (QS asy syura 39)

Nah, jadi makna sabar itu gak hanya pasrah ternyata. Tapi kita harus ada upaya untuk membela diri. Bukan sekedar menerima saja tanpa perlawanan. Bukan sekedar pasrah tanpa arah.

Lalu gimana bela diri kalau gak diserang? Ya memang saat ini kita tidak diserang secara fisik oleh para penjajah. Kita terlena dan berfokus dengan tujuan masing-masing individu tanpa memikirkan rakyat dan umat secara keseluruhan.

Seperti halnya kita yang berada dalam kondisi genting malah sudah seharusnya bukan kita berusaha membuat keadaan berubah. Tidak hanya sekedar menjalani hidup demi hidup kita saat ini. Tapi mempersiapkan pula kehidupan yang lebih baik untuk generasi. Bukan kisah kesabaran dalam menghadapi kedzaliman tanpa perlawanan. Tapi cara cerdas merubah keadaan dengan berbagai upaya termasuk dengan menyadarkan umat yang sedang terdiam tanpa pembelaan.

Harusnya umat sadar dan mampu meraba bagaimana ke depan jika kedzaliman terus dan terus dilakukan. Karena bela diri saat ini. Bukan hanya terkait dunia persilatan fisik. Tapi silah ukhuwah, silat lidah, dan juga silat pemikiran dengan pena. Sudah makin canggih dan makin kreatif dalam membungkus kedzaliman maka sebagai penerus perjuangan pun harus lebih cermat dalam hal ini.

Pembelaan diri kita di dunia akan menentukan pembelaan diri kita di akhirat. Maka dimana posisi kita saat kedzaliman terjadi akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Allah. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan bagi seluruh umat Islam di dunia. Satu anggota tubuh kita yang terluka seluruh tubuh yang merasakan luka. Semoga kita semua dimudahkan dalam menjalani Istiqomah dijalan dakwah hingga ke Jannah.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Batu, 19 September 2021

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.