Oleh: Mutiara Aini
Syirik merupakan pangkal segala kejahatan dan penyelewengan serta rusaknya pikiran atau tingkah laku. Syirik pada hakekatnya adalah ucapan atau akidah tanpa ilmu. Fenomena ini pun muncul akibat jauhnya umat dari ajaran tauhid.
Firman Allah SWT :
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدِ افْتَـرٰۤى اِثْمًا عَظِيْمًا
“Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa syirik mempersekutukan-Nya (dengan sesuatu apa jua), dan akan mengampunkan dosa yang lain dari itu bagi sesiapa yang dikehendaki-Nya (menurut aturan Syariat-Nya). dan sesiapa yang mempersekutukan Allah SWT (dengan sesuatu yang lain), maka sesungguhnya ia telah melakukan dosa yang besar.” (Qs. an-Nisa : 48).
Jika seorang hamba meyakini bahwa ada tuhan selain Allah SWT yang berhak untuk disembah, meyakini ada sang pencipta atau penolong selain Allah SWT, maka ia telah musyrik.
Dikutip dari publikasi oleh uin-suska.ac.id. Pembagian syirik dibagi menjadi dua bagian, yaitu pembagian secara kuantitas dan kualitas.
- Syirik secara kuantitas dapat dibagi tiga yaitu:
- Syirik Uluhiiya, yaitu meyukutukan allah swt dalam arti menyakini adanya tuhan lain selain dia, sebagai pencipta alam semesta.- Syirik Rububiyyah, yaitu menyekutukan Allah SWT dalam arti menyakini adanya tuhan lain selain Dia, sebagai pemelihara dan pengatur alam semesta.- Syirik ‘Ubudiyyah, yaitu menyekutukan allah Swt dalam arti menyakini adanya tuhan selain dia, sebagai yang disembah. Dengan kata lain, seseorang menyembah allah swt sekaligus menyembah tuhan-tuhan yang lain.
- Adapun secara kualitas dibagi menjadi dua, yaitu:
- Syirik besar (Al syirk Al Akbar), yaitu bahwa ada tuhan selain Allah SWT.- Syirik kecil (Al syirk Al Asghar), yaitu melakukan sembahyang bukan karena Allah SWT, tetapi karena manusia. Dalam islam syirik ini juga disebutkan dengan riya.
Allah SWT menyatakan bahwa orang yang melakukan syirik tidak akan diampuni dosanya, kecuali melakukan taubat nasuha, menyesali tindakan syiriknya, dan tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Oleh karena itu siapa saja menyembah selain Allah SWT berarti ia telah menempatkan ibadahnya tidak pada posisinya, dan memberikannya kepada yang tidak berhak.
Sikap ini merupakan kezaliman yang sangat besar. Selain itu, syirik juga dapat menghilangkan semua amal kebaikan yang telah dilakukan seseorang.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Palembang, 8 September 2021