Type Here to Get Search Results !

DUNIA HANYALAH PERMAINAN DAN SENDA GURAU


Oleh: Krisna Styatining

اِنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗ وَاِنْ تُؤْمِنُوْا وَتَتَّقُوْا يُؤْتِكُمْ اُجُوْرَكُمْ وَلَا يَسْـَٔلْكُمْ اَمْوَالَكُمْ
"Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu." (QS. Muhammad[47]:36)

Dunia ini hanya permainan, silih bergantinya keadaan ketika posisi manusia berada di atas tidak seharusnya berlaku sombong, merasa paling pandai, merasa sudah di posisi aman yang lain dipandang rendah tidak memiliki kemampuan. Kadang merasa bahagia mendapat sedikit apresiasi yang menyenangkan, tiba-tiba berubah menjadi sedih jika pengakuan apresiasinya dicabut.

Saat pertemanan banyak dan mendukung kita dapat membangkitkan semangat beramal, namun saat tidak diakui keberadaannya bisa hilang gairah beramal dan mengerjakan sesuatu. Saat diakui keberadaanya merasa dunia sangat berarti, ketika tidak mendapat dukungan ataupun tidak diakui sebagai golongannya merasa terasing di dunia ini.

Malam tadi pengajian yang saya ikuti mengumumkan akan menarik infaq bulanan yang ditaruh dalam gelas di depan rumah. Kalau tidak mau infak dibilang pelit tidak mencinyai Rasul katanya. Infak sih kata pengurus tapi dipaksakan, jadi tambah tidak rela apalagi kalau infaknya hanya untuk ibu kota baru.

Seharusnya kita semua ngaji membahas tentang hukum peradilan, periayahan umat tidaklah meminta pajak dan sumbangan pada rakyat, terlebih rakyat kecil pula. Seharusnya membahas tema jihad agar semangat umat bisa bangkit lagi, tidak melempem seperti saat ini yang malah mengikuti ideologi barat kapitalis, sehingga makin menjauhkan pada apa yang seharusnya dibahas.

Semakin lama rakyat dibuat gemas dengan ungkapan "infak tidak usah dipaksa, tapi kalau ada ya mesti rela memberi tidak usah di suruh".

Seharusnya pengajian membahas hukum-hukum Allah dalam mengatur kehidupan manusia, bukan malah bingung mengatur jamaahnya untuk berinfak.

Terkadang saya bahagia ketika membahas sumber hukum yang diambil dari Al-Qur'an dan Al Hadits, terkadang sedih saat mereka membandingkan dan menjelekkan Harakah lainnya. Kadang saya suka mengikuti karena menentramkan hati, namun saat jamaah pengajian membahas yang bukan seharusnya menjadi sedih dihati.

Maka bersungguh-sunguh dalam beramal baik akan memperoleh kebahagiaan itu. Namun niat baik saja tidaklah cukup harus disertai dengan cara yang benar, jangan sampai agar golongan kita terlihat baik justru kita menjelekkan gologan lainnya.

Beda dulu dan sekarang dalam suasana pengajian, dulu ketika seseorang mau berkampanye melalui pengajian ditolak mentah-mentah namun sekarang justru malah dipersilakan selama ada uang diterima, semua itu dinilai berdasarkan asas manfaat semata. Dunia memang panggung sandiwara.

Syaksiyah Islamnya adalah pola pikir dan pola sikap Islami jika tidak dipakai maka dapat disimpulkan masih menggunakan sekularisme. Pola pikir Islam tanpa disertai dengan pola sikap Islam ataupun sebaliknya maka tidak dapat dikatakan Islami jika tidak keduanya dijalankan.

Jikalau ingin menjadi orang yang beruntung maka gunakanlah petunjuk yang tinggalkan Rasulullah dengan menjalankan kewajibannya dan menjauhi apa yang dilarangnya, jangan memilah-milah hukum jika sesuai nafsu dilaksanakan jika bertentangan dengan nafsu ditolak. Lakukanlah segala perintah dan jauhilah segala larangan sesuai yang dicontohkan Rasulullah niscaya kita akan termasuk golongan orang-orang yang beruntung.

Meyakini iman dihati, mengucapkannya dengan mulut serta di ikuti dengan tindakan, serta jauhi setiap perbuatan yang sia-sia itulah iman sejati.

Jika melihat sejarah keterpurukan umat Islam terjadi sejak masuknya filsafat ke dalam fikriyah Islamiyah tanpa disadari bahayanya oleh umat Islam secara rinci. Dengan mengkompromikan hukum-hukum Islam agar sesuai dengan kondisi sekarang padahal hukum Islam itu wajib diterapkan secara keseluruhan dan tidak boleh dipilah-pilah.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.