Oleh: Rohmawati
Tidak ada satupun manusia yang terlahir sempurna tanpa cela, tanpa noda. Sebab kesalahan akan selalu menyelimuti jiwa manusia, sebagimana fitrahnya manusia yang tempatnya salah dan dosa, ke khilafan akan selalu mendera dalam diri manusia yang Allah berikan anugrah berupa ghoriza-ghorizah atau naluri yang mungkin tidak dapat dirasakan oleh mahluk ciptaan lainnya. Manusia adalah satu-satunya mahluk terbaik yang Allah ciptakan dalam kehidupan. Karena itulah Allah memerintahkan malaikat dan jin untuk bersujud kepada manusia pertama yakni Nabi Adam As.
Ketahuilah memang sejatinya menjadi baik tidak semudah membalik telapak tangan. Halangan dan rintangan akan selalu menghadang perjalanan setiap insan. Dan setan tidak akan pernah berhenti menghalang-halangimu dari jalan kebenaran, baik yang berbentuk manusia ataupun yang lainnya. Maka dari itu Allah memerintahkan kita untuk sentiasa berkumpul dengan orang-orang beriman agar kita senantiasa terjaga dari kemaksiatan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّـكُمْ فُرْقَا نًا وَّيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ۗ وَ اللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
yaaa ayyuhallaziina aamanuuu ing tattaqulloha yaj'al lakum furqoonaw wa yukaffir 'angkum sayyi-aatikum wa yaghfir lakum, wallohu zul-fadhlil-'azhiim
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar." (QS. Al-Anfal 8: Ayat 29)
Dalam ayat diatas, Allah memerintahkan kita untuk senantiasa bertakwa dalam menjalani setiap ujiannya. Menyerahkan sepenuhnya urusan kepada Dia sang pencipta alam. Terlebih dengan kondisi kehidupan yang begitu amat pelik, hidup dalam aturan yang bukan berasal dari Islam. Yang dimana kebenaran dan kebatilan sulit dibedakan. Kebenaran yang selalu di pertentangkan, kebatilan menjadi pedoman. Dan inilah kehidupan, kebenaran dan kebatilan akan selalu bertentangan. Karenanya jika bukan iman yang menjadi pedoman dalam kehidupan mungkin saja kita akan terlalaikan oleh dunia yang sebentar.
Maka dari itu kembalilah untuk menata hati, jangan lagi engkau fikirkan orang yang membenci, kesalahan bisa diperbaiki, namun kehidupan tidak bisa diulang kembali. So, mulailah untuk memikirkan hal yang lebih berarti untuk kehidupanmu diakhirat nanti.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”