Oleh: Iha Bunda Khansa
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَا سْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jum'at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 9)
Tidak terasa, seminggu telah berlalu, dipertemukan kembali hari Jum'at, dan Allah memerintahkan kaum muslim untuk melaksanakan salat Jumat di masjid.
Namun dalam kenyataan sampai hari ini masih kita lihat, ketika azan berkumandang untuk melakukan salat Jumat, masih terlihat aktifitas baik perniagaan, transportasi angkutan umum membawa penumpang, yang mana sopirnya laki-laki. Padahal kewajiban salat Jumat adalah untuk laki-laki muslim.
Penjagaan akidah saat ini sering diabaikan, masyarakat tidak merasa bersalah ketika tidak menjalankan perintahnya, tidak ada sanksi bagi yang melanggarnya.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa :
Sesungguhnya hari Jumat dinamakan Jumu'ah karena berakar dari kata al-jam'u, mengingat kaum muslim melakukan perkumpulan untuk setiap tujuh harinya sebanyak sekali di dalam masjid-masjid yang besar. Dan pada hari Jumat semua makhluk telah sempurna diciptakan, dan sesungguhnya hari Jumat itu merupakan hari keenam dari tahun yang Allah menciptakan padanya langit dan bumi. Pada hari Jumat pula Allah menciptakan Adam, pada hari Jumat Adam dimasukkan ke dalam surga, pada hari Jumat Adam dikeluarkan dari surga, dan pada hari Jumat pula hari kiamat terjadi. Di dalam hari Jumat terdapat suatu saat yang tiada seorang hamba pun yang beriman dapat menjumpainya, sedangkan ia dalam keadaan memohon kebaikan kepada Allah di dalamnya, melainkan Allah akan mengabulkan apa yang dimintanya.
Tentang keagungan hari Jumat terdapat dalam hadis riwayat Ahmad :
Dari Abu Lubabah Al-Badri bin Abdul Mundzir, Rasulullah SAW bersabda "Hari Jumat adalah penghulu (pemimpin) di antara hari-hari lain dan yang paling agung dan dalam pandangan Allah (hari Jumat) lebih ‘agung’ daripada Idul Fitri dan Idul Adha".
Adapun tentang keutamaan hari Jumat, banyak dijelaskan dalam beberapa hadist shahih antara lainnya:
- Allah subhanahu wa'taala memilih peristiwa besar terjadi hari Jumat: Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Jumat adalah sebaik-baik hari kala mentari terbit. Nabi Adam diciptakan pada hari Jumat. Demikian pula ketika dimasukkan dan dikeluarkan dari surga. Dan tidak akan terjadi hari kiamat, kecuali pada hari Jumat,” (HR Muslim).
- Hari Jumat adalah waktu mustajab dikabulkannya doa. Pada hari Jumat, terdapat waktu mustajab untuk berdoa. Maksudnya ketika seseorang muslim berdoa, dengan kehendak Allah akan dikabulkan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat suatu waktu yang jika pada waktu itu seorang Muslim tepat berdoa memohon kebaikan kepada Allah maka Allah akan mengabulkannya, dan rentang waktu cukup singkat,” (HR Muslim).
Hadits lain, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjelaskan:
Dari Abu Burdah, Rasulullah SAW bersabda tentang waktu Jumat tersebut, “bahwasanya itu adalah waktu ketika imam duduk (di mimbar) sampai selesai sholat,” (HR Muslim).
- Allah akan melipatgandakan ganjaran kebaikan: Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Pada hari Jumat, kebaikan dilipatgandakan,” (HR At-Thabrani).
Allah menjanjikan siapapun yang melakukan kebaikan pada hari Jum'at, akan dilipatgandakan pahalanya, misalnya seseorang yang bersedekah baik dengan memberikan makanan atau menolong orang lain. Oleh karenanya di hari Jum'at berlomba-lomba lah beramal saleh.
- Hari istimewa tiap pekan. Suatu keistimewaan yang telah diberikan Allah kepada umat Nabi Muhammad SAW adalah hari Jumat yang dijadikan sebagai hari raya umat Islam. Rasulullah SAW bersabda dari Ibnu ‘Abbas r.a. "hari raya yang Allah jadikan (berikan) kepada kaum Muslimin. Maka, orang yang melaksanakan shalat Jumat hendaknya dia mandi. Sekiranya dia memiliki minyak wangi maka hendaknya dia memakainya dan bersiwaklah," (HR Ibnu Majah).
Masih banyak keutamaan yang Allah berikan kepada kaum muslimin setiap hari Jum'at. Hendaknya kita berupaya semaksimal mungkin melakukan amalan saleh sekecil apapun Allah akan melipatgandakan pahalanya.
MasyaaAllah~
Betapa Maha agungnya Allah, memberikan kenikmatan yang berlimpah.
Namun dalam faktanya, nampak kesombongan akan sikap dan tingkah laku manusia yang menentang Allah. Mengabaikan hukum-hukum Allah, bahkan nyinyir ketika ajakan untuk masuk Islam secara sempurna (kaffah). Berbagai macam stigma negatif sering ditujukan pada kaum muslim dan ajarannya. Hal ini karena kekuasaan pada hari ini masih menggunakan sistem kapitalis, sekularisme buatan manusia.
Namun kaum muslimin akan merasakan kenikmatan, kesejahteraan yang sesungguhnya ketika aturan Islam diterapkan dalam naungan sistem Islam sebagaimana telah terjadi pada masa Khulafaur Rasyidin.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”