Type Here to Get Search Results !

ADAB BERTAMU, MENGETUK ATAU SALAM DULU?


Oleh: Mutiara Aini

Islam telah mempermudah umatnya dalam mengatur setiap segi kehidupan. Adab memjadikan umat Muslim menjadi individu yang baik dan bisa menghargai orang lain. Jika manusia tidak beradab, maka dunia ini akan berantakan, layaknya binatang-binatang di alam liar. Itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.

Al-Quran diturunkan tidak hanya sekadar berisi tentang hukum Islam, tetapi sebagai rujukan akhlak manusia.

Dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya saling berkunjung merupakan hal yang lazim dilakukan oleh siapa pun. Bahkan, Islam menganjurkan untuk saling mengunjungi atau bersilaturahmi. Tujuannya adalah untuk mempererat kekerabatan antar keluarga atau tetangga.

Namun, seringkali kita temukan beberapa etika yang tidak pantas dilakukan saat berkunjung. Mungkin karena merasa sudah akrab dengan pemilik rumahnya atau karena memang belum tahu tentang etika bertamu. Tapi tetap saja harus ada adab.

Pepatah mengatakan "Sekecil apapun adab, jika diterapkan, maka akan menjadi kebiasaan yang bagus. Begitu juga sebaliknya. Jika tidak diterapkan, maka akan menjadi kebiasaan yang buruk".

Salah satu adab yang penting untuk diterapkan seorang Muslim adalah ketika memasuki rumah orang lain. Kita tidak boleh bertindak semena-mena ketika bertamu.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰۤى اَهْلِهَا ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat." (QS. An-Nur 24: Ayat 27)

Rasulullah ﷺ menganjurkan seorang muslim untuk senantiasa mengucapkan salam saat masuk ke dalam rumah, baik itu rumah sendiri ataupun rumah orang lain.

Islam mengajarkan kepada kita agar selalu meminta izin ketika hendak memasuki rumah, seperti: Mengetuk pintu sebelum masuk, dengan ketukan yang tidak terlalu keras. Dan jika mengetuk pintu hendaklah dilakukan dengan tiga kali ketukan. Jika tidak ada jawaban, maka hendaklah pulang.

Dalam hal ini manakah yang lebih di dahulukan antara meminta izin dan mengucapkan salam ketika hendak masuk ke rumah orang lain?

Dalam kitab Raudhatut Thalibin, Imam Nawawi mengatakan sebagai berikut;

ﻭﺇﺫا ﻗﺼﺪ ﺑﺎﺏ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﻭﻫﻮ ﻣﻐﻠﻖ، ﻓﺎﻟﺴﻨﺔ ﺃﻥ ﻳﺴﻠﻢ، ﺛﻢ ﻳﺴﺘﺄﺫﻥ ﻓﻴﻘﻮﻝ: اﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ، ﺃﺃﺩﺧﻞ؟ ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﺠﺒﻪ ﺃﺣﺪ، ﺃﻋﺎﺩ ﺫﻟﻚ ﺛﺎﻧﻴﺎ ﻭﺛﺎﻟﺜﺎ، ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﺠﺒﻪ ﺃﺣﺪ، اﻧﺼﺮﻑ. ﻭﺫﻛﺮ ﺻﺎﺣﺐ «اﻟﺤﺎﻭﻱ» ﺧﻼﻓﺎ ﻓﻲ ﺗﻘﺪﻳﻢ اﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ اﻻﺳﺘﺌﺬاﻥ ﻭﻋﻜﺴﻪ، ﻭاﺧﺘﺎﺭ ﻣﺬﻫﺒﺎ ﺛﺎﻟﺜﺎ، ﻓﻘﺎﻝ: ﺇﻥ ﻭﻗﻌﺖ ﻋﻴﻦ اﻟﻤﺴﺘﺄﺫﻥ ﻋﻠﻰ ﺻﺎﺣﺐ اﻟﺒﻴﺖ ﻗﺒﻞ ﺩﺧﻮﻟﻪ، ﻗﺪﻡ اﻟﺴﻼﻡ، ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﺗﻘﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﻴﻨﻪ، ﻗﺪﻡ اﻻﺳﺘﺌﺬاﻥ، ﻭاﻟﺼﺤﻴﺢ اﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﺗﻘﺪﻳﻢ اﻟﺴﻼﻡ، ﻓﻘﺪ ﺻﺤﺖ ﻓﻴﻪ ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺻﺮﻳﺤﺔ
Jika seseorang menuju pintu orang lain yang ditutup, maka sunahnya ia mengucapkan salam kemudian meminta izin. Hendaknya ia mengatakan, ‘Assalamu’alaikum, boleh saya masuk?.’ Jika tidak ada seorang pun yang menjawab, maka hendaknya ia mengulangi hingga dua dan tiga kali. Jika tetap tidak ada yang jawab, maka ia pulang.

Rumah adalah tempat berlindung bagi pemiliknya, maka diharuskan meminta izin terlebih dahulu. Dan jika memasuki rumah, tetapi tidak ada orang di dalamnya, maka janganlah memasukinya sebelum mendapatkan izin. Kemudian jika dikatakan "kembalilah!" maka sebaiknya kembali, karena hal itu lebih suci.

Beberapa etika yang patut diterapkan ketika mengunjungi rumah orang lain:
  1. Meminta izin untuk masuk.
  2. Mengucapkan salam ketika hendak masuk.
  3. Tidak mengintip ke dalam rumah.
  4. Menjaga pandangan (tidak melihat ke kanan kirinya).
  5. Tidak mendengarkan pembicaraan orang yang berada di dalam rumah.
  6. Mendo'akan kebaikan untuk tuan rumah.
  7. Ketika hendak pulang, dianjurkan untuk berpamitan kemudian mengucapkan salam.

Dalam sebuah tutur mengatakan bahwasanya, kemuliaan diperoleh dari adab/tingkah laku, bukan dari nasab. Oleh karena itu, seseorang dipandang mulia bukan karena ia berasal dari keturunan bangsawan atau pun orang berilmu, melainkan ia dipandang dari tingkah lakunya.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.