Type Here to Get Search Results !

BAHAYA MENGURANGI TIMBANGAN DAN TAKARAN DALAM JUAL BELI


Oleh: Mutiara Aini

Kata timbangan diambil dari kata imbang yang artinya banding, proses, cara, perbuatan menimbang. Dari pengertian terebut dapat diambil pemahaman bahwa penimbangan adalah perbuatan menimbang, sedangkan untuk melaksanakannya kita perlu alat yang disebut timbangan.

Timbangan merupakan alat untuk menentukan apakah suatu benda sudah sesuai (banding) beratnya dengan yang dijadikan standar. Timbangan mencerminkan keadilan, apalagi hasil penunjukan akhir dalam praktik timbangan menyangkut hak manusia.

Islam dengan kesempurnaan, kemuliaan dan keluhuran ajarannya, memerintahkan umatnya untuk menjalin muamalah dengan sesama atas dasar keadilan dan keridhaan. Di antaranya, dengan menyempurnakan timbangan dan takaran. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَاِ لٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَا لَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَـكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗ قَدْ جَآءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ فَاَ وْفُوا الْكَيْلَ وَا لْمِيْزَا نَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّا سَ اَشْيَآءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَ رْضِ بَعْدَ اِصْلَا حِهَا ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ۚ
wa ilaa madyana akhoohum syu'aibaa, qoola yaa qoumi'budulloha maa lakum min ilaahin ghoiruh, qod jaaa`atkum bayyinatum mir robbikum fa auful-kaila wal miizaana wa laa tabkhosun-naasa asy-yaaa`ahum wa laa tufsiduu fil-ardhi ba'da ishlaahihaa, zaalikum khoirul lakum ing kungtum mu`miniin
"Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syu'aib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di Bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 85)

Sesungguhnya perbuatan curang dengan mengurangi timbangan itu hanya akan mengantarkan pada kebinasaan di dunia dan akhirat.

Allah ﷻ mengingatkan manusia untuk menjauhi praktik-praktik yang dapat merugikan orang lain dan ancaman hukumannya sangat besar di dunia maupun di akhirat.

Namun, tidak sedikit orang berbuat curang ketika dia membeli suatu barang menginginkan beliannya itu ditambah takarannya, tetapi ketika dia menjual ke orang lain justru dia mengurangi timbangannya sehingga merugikan pembeli.

Orang-orang yang mengurangi takaran dan timbangan mendapat dosa besar, karena dengan perbuatan itu, dianggap telah memakan harta orang lain tanpa keridaan pemiliknya.

Adapun yang dimaksud dengan takaran di sini mencakup segala ukuran dan timbangan yang biasa dipakai dalam jual beli juga terkait dengan pengurangan hak orang lain.

Dalam kehidupan sekarang ini telah banyak kita jumpai pengurangan-pengurangan yang mana merugikan orang lain, seperti menjual tabung gas yang isinya tidak sesuai dengan standar, mengurangi literan bensin, termasuk dalam pengurangan takaran yang sangat merugikan dan berbahaya adalah korupsi.

Pelaku korupsi mengurangi dana sebuah proyek dari perencanaan semula demi memperoleh laba untuk diri sendiri, atau mengurangi kualitas bahan yang diperlukan dalam proyek tersebut dan menggantinya dengan bahan yang berkualitas lebih rendah.

Kecurangan tersebut jelas merupakan suatu bentuk praktek sariqah (pencurian) terhadap milik orang lain dan tidak mau bersikap adil dengan sesama. Dengan demikian, jika mengambil milik orang lain melalui takaran dan timbangan yang curang walaupun sedikit saja akan berakibat ancaman doa kecelakaan. Bisa jadi ancaman akan lebih besar bagi siapa saja yang merampas harta dan kekayaan orang lain dalam jumlah yang lebih banyak.

Allah ﷻ mengingatkan manusia untuk menjauhi praktik-praktik yang merugikan orang lain dan ancaman hukumannya sangat besar di dunia dan akhirat.

Berdagang sejak dahulu hingga kini telah dilakukan oleh banyak orang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencari rezeki. Berdagang juga merupakan pekerjaan mulia.

Berikut ini adalah tips ala Rasulullah ﷺ yang bisa diterapkan agar berdagang menjadi berkah:
  1. Niatkan karena Allah
  2. Bersikap jujur
  3. Jual barang yang halal dan berkualitas baik
  4. Ambil keuntungan sewajarnya
  5. Saling menguntungkan kedua belah pihak
  6. Bersikap ramah kepada pembeli

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.