Oleh: Ima Desi
Mentaati Allah ﷻ dan Rasul-Nya adalah kewajiban. Sudah pasti menjadi hal yang tidak boleh diragukan. Namun bagaimana dengan taat kepada kedua orang tua? Selama keduanya tidak memerintahkan kepada hal-hal yang dilarang oleh Allah ﷻ dan Rasul-Nya, maka taat dan berbakti padanya tentu menjadi sebuah keharusan.
Sebagaimana Allah ﷻ berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (QS. Al-Isrā: 23)
Namun, akhir-akhir ini banyak sekali fenomena anak-anak yang ketika kedua orangtuanya sudah lanjut usia, mereka enggan memberikan perawatan, sehingga dititipkanlah di tempat penitipan.
Tidak ingatkah mereka bahwa kedua orangtuanya itu yang dengan susah payah sudah merawat, mendidik dan membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang hingga mereka bisa sukses seperti sekarang?
Sayangnya, hari ini kita dihadapkan pada generasi yang miskin iman. Tidak ada perasaan takut jika melakukan kesalahan dan kemaksiatan. Jangankan menelantarkan, mencoba membunuhpun dilakukan jika keinginannya tidak didapatkan. Banyak kasus yang sudah terjadi.
Semoga kita semua yang masih memiliki orangtua lengkap, dimampukan memberikan bakti terbaik pada keduanya. Dan tiada bakti yang lebih baik dari kita menjadi anak sholih-shalihah yang taat pada Allah ﷻ dan Rasul-Nya hingga kelak bisa memberikan syafaat bagi kedua orangtua kita. InsyaAllah.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
