Oleh: Iha Bunda Khansa
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah ﷻ yang lemah, serba kurang dan terbatas, sehebat apapun pasti membutuhkan bantuan, pertolongan dikala menghadapi segala permasalahan. Oleh karena itu manusia meminta kepada Allah ﷻ, berdoa bermunajat pada Yang Maha Pencipta dan Maha Pengatur.
Doa adalah senjata yang sangat agung inti dari ibadah, ketika seorang hamba berdoa itu termasuk dalam rangka beribadah kepada Allah ﷻ. Rasullullah ﷺ bersabda:
"Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi." (HR Abu Ya'la).
Allah ﷻ memerintahkan hambanya untuk berdoa:
وَقَا لَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَا دَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَا خِرِيْنَ
wa qoola robbukumud'uuniii astajib lakum, innallaziina yastakbiruuna 'an 'ibaadatii sayadkhuluuna jahannama daakhiriin
Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (QS. Ghafir 40: Ayat 60)
Ayat di atas menjelaskan bahwa ketika ada hambanya yang berdoa maka Allah ﷻ pasti mengabulkannya. Namun bisa jadi doa tersebut langsung diijabah ataupun ditunda.
Adalah Nabiyullah Muhammad ﷺ dan para sahabat, tiada hentinya berdoa, dalam berjuang menegakkan kalimat Allah ﷻ. Sebelum Perang Badar, bagaimana khusu'nya Nabi berdoa, memohon kepada Allah ﷻ, menadahkan tangannya menghadap kiblat sampai mantel (baju luar)nya terjatuh. Melihat itu, Abu Bakar segera meletakkan kembali mantel itu ke bahu Rasulullah ﷺ, seraya berkata, Ya Rasulullah, dengan doamu itu Allah ﷻ akan mengabulkan apa yang telah dijanjikan kepadamu.
Dalam kisah perjalanan hijrah, Rasulullah ﷺ melepaskan dua anak panah pada Suroqoh, akhirnya panah itu mengenai kudanya, apa yang terjadi? Suroqoh membiarkan Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar As-sidiq ra. melanjutkan perjalanan.
Bagaimana kekuatan doa yang dijelaskan dalam hadis lain:
Yahya bin Mu'adz pernah berkata: "Jika kalbu seseorang fokus saat berdoa, betul- betul merasa butuh dan harapannya kuat, maka doanya pasti dikabulkan".
Masih banyak kisah di dalam ayat-ayat cinta-Nya tentang kekuatan doa, kisah Nabi Musa, Nabi Ayub, Nabi Isa. Semuanya menggambarkan bahwa doa adalah satu kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari aktifitas manusia.
Lalu bagaimana dengan kita? Manusia yang lemah ini? Tentu mengambil pelajaran dari kisah Rasulullah ﷺ dan para sahabat dan para Nabi.
Ketika kita merasa lelah, malas terkena godaan dan lain sebagainya dalam berdakwah, bermohonlah pada Allah ﷻ, agar istikamah dan apa yang kita sampaikan baik lewat lisan ataupun tulisan menjadi bekal kita dan berharap apa yang kita mohon diijabah Allah ﷻ.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. (QS. Al-Fatihah: Ayat 60)
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”