Oleh: Emmy Emmalya
Sebagian besar manusia mengeluh, mengapa doanya tidak pernah terkabul, padahal Allah ﷻ itu maha mengabulkan do'a hamba-Nya.
Sebenarnya semua do'a seorang hamba itu akan dikabulkan oleh Allah ﷻ, asal syaratnya terpenuhi. Apakah syaratnya? Syaratnya adalah beriman kepada Allah ﷻ, konsekuensi iman artinya mematuhi perintah Allah ﷻ dan menjauhi larangan-Nya.
Sebagaimana firman Allah ﷻ dalam surat Al-Baqarah ayat 286 berikut:
وَاِ ذَا سَاَ لَـكَ عِبَا دِيْ عَنِّيْ فَاِ نِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّا عِ اِذَا دَعَا نِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."
Kemudian yang menjadi pertanyaannya, apakah kita sudah melaksanakan perintah Allah ﷻ untuk meninggalkan hukum thogut buatan manusia seperti ekonomi riba, pergaulan bebas yang bukan mahrom, menghalalkan minuman keras? Dan sebagainya.
Jika belum, maka pantas saja segala doa yang kita panjatkan tidak mendapatkan sambutan dari Allah ﷻ karena masih berada dalam kubangan hukum yang tidak menjadikan Allah ﷻ sebagai Sang Pengatur Kehidupan.
Apalagi saat ini umat Islam berada dalam kondisi terkepung oleh sistem yang tidak menerapkan Islam dan sebagian umat Islam diam tidak melakukan perlawanan dan terkesan mendukung sistem yang berlaku entah karena ketidaktahuannya atau karena ketidakmautahuannya.
Inilah yang harus terus diserukan pada kaum muslim agar sadar dari tidur panjangnya sehingga segera bangkit dan melawan sistem thogut yang tengah mencengkram mereka.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”