Oleh: Tini Ummu Faris
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ
"Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh." (QS. Al-Hajj: 27)
MasyaAllah, alhamdulillah tiba kembali tilawah pada ayat ini. Ayat ini mengingatkan kembali tentang salah satu rukun Islam yang kelima yaitu melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji hanya diwajibkan bagi Muslim yang mampu saja.
Teringat beberapa tahun silam saat sahabat putih abu bercerita bahwa guru mengajinya sampai menangis kala membahas kitab materi bab haji. Uniknya, guru mengajinya tersebut belum berhaji. Saking merindunya terhadap tanah suci Makkah dan Madinah. Beliau mampu menjelaskan seluk beluk ibadah haji hingga beliau dan murid-muridnya terbawa suasana, berasa sedang berada di tanah suci. MasyaAllah...
Tidak seorang pun yang tidak mau beribadah di tanah suci. Terlebih bagi yang memahami keutamaannya. Ya Allah, mampukan kami untuk merasakan beribadah di tanah suci.
Lain dulu lain sekarang. Telah terjadi pergeseran paradigma tentang ibadah haji. Dulu, orang berbondong-bondong ingin berhaji. Apapun dilakukan untuk mencapainya. Ada yang rela menabung sekian tahun, ada juga yang rela menjual sebagian harta bendanya demi tercukupi ongkos berangkat ke tanah suci. Namun, seakan tergerus sistem kapitalisme, cita-cita berhaji di kalangan Muslim memudar. Tidak menggebu-gebu seperti dulu. Bukan, mereka bukannya tidak merindu. Sebagian terjebak pada kondisi yang "memaksa" tidak bisa menunaikannya.
Antrean yang panjang dan sederet persyaratan semakin menambah sulitnya berhaji. Terlebih setelah terdampak pandemi, yang jelas menjadi alasan berhaji ditunda. Belum lagi biaya pelaksanaan haji di negeri ini yang melangit. Semakin menjauhkan sebagian orang dari keinginan berhaji.
Semoga pandemi segera berakhir dan pelaksanaan haji bisa normal kembali.
Ya Allah yang Maha Kaya, mampukan kami untuk bisa berangkat ke tanah suci.
Ya Rahman, undanglah kami untuk bisa beribadah di kedua tanah suci tersebut.
Aamiin~
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”