Oleh: Emmy Emmalya
Taufik dan hidayah adalah urusan Allah ﷻ, tidak ada kuasa manusia untuk ikut campur di dalamnya, maka beruntunglah orang-orang yang telah dipilih Allah ﷻ untuk mendapatkan taufik dan hidayah karena tidak semua manusia mendapatkan anugerah itu.
Oleh karena itu bagi yang sudah diberikan petunjuk kemudian berhijrah maka pertahankanlah hijrah itu jangan menengok lagi ke belakang, lupakan masa lalu yang kelam, tidak usah dilirik lagi.
Bersegeralah untuk memohon kepada Allah ﷻ agar dosa-dosa kita di masa lalu bisa diampuni oleh-Nya, setelah itu berusahalah untuk istikamah berada dalam jalan yang diridai-Nya.
Senantiasa berkumpul dengan orang-orang soleh karena merekalah yang akan selalu mengingatkan dan menasehati kita setelah itu bersungguh-sungguh dalam mempelajari Islam dan ikut memperjuangkannya agar ada sebuah institusi yang akan senantiasa menjaga kita dalam ketaatan kepada Allah ﷻ.
Berusaha istikamah sendirian hanya akan berakhir dengan kefuturan tapi bila berjamaah dan dijaga oleh sebuah institusi maka keistikamahan itu akan senantiasa terjaga dan diberkahi oleh Allah ﷻ yang Maha Kuasa.
Taufik dan hidayah itu mahal maka pertahankan dan senatiasa memohon kepada Allah ﷻ agar kita tetap berada dalam limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Maha benar Allah akan firman-Nya, disebutkan dalam surat At-Takwir ayat 27 hingga 29 berikut:
اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَ (٢٧)
لِمَنْ شَآءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّسْتَقِيْمَ (٢٨)
وَمَا تَشَآءُوْنَ اِلَّاۤ اَنْ يَّشَآءَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ(٢٩)
"(Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam,(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam."
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”