Oleh: Iha Bunda Khansa
Al-Qur'an adalah Kalamullah, petunjuk dan pedoman hidup yang di dalamnya berbagai kisah untuk dijadikan pelajaran agar semakin yakin akan kebenaran Allah ﷻ.
Namun diantara manusia ada yang membantah dan mengingkari kebenaran-Nya, bahkan ada yang mengejek hingga mereka berpaling.
Bagaimana kisah yang diabadikan dalam Surat Maryam, seorang hamba Allah yang hadir ke dunia tanpa seorang ayah. Isa putra Maryam.
Ingatlah ketika Maryam mengasingkan diri dari keluarganya di satu tempat di Baitul maqdis.
Malaikat Jibril utusan Allah ﷻ menyampaikan kabar akan hadir seorang anak laki-laki yang suci Anugerah Ilahi, Lahir dari wanita suci tanpa ada yang menyentuhnya dan dia bukan pezina.
Bagaimana mungkin?
Sangat mudah bagi Allah ﷻ Dia Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Tanda kekuasaan Allah ﷻ, Maryam mengandung dan melahirkan anak tanpa ayah.
Dibawalah bayi mungil pada kaumnya yang telah menuduh berbuat mungkar! Maryam menunjukan anaknya yang masih kecil dalam ayunannya dan keajaibanpun terjadi Isa berkata:
"Sesungguhnya aku adalah hamba Allah. Dialah Allah yang memberiku kitab (Injil) dan menjadikanku seorang Nabi.
Dia Allah ﷻ menjadikanku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, Dialah yang memerintahkan salat, membayar zakat dan selama aku hidup aku berbakti kepada ibuku.
Dia Allah tidak menjadikanku seorang yang sombong dan celaka. Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan kembali."
Itulah perkataan Isa putra Maryam datang dari Tuhan yang menciptakannya dan perkataan yang pasti kebenarannya. Namun mereka mengingkarinya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
مَا كَا نَ لِلّٰهِ اَنْ يَّتَّخِذَ مِنْ وَّلَدٍ ۙ سُبْحٰنَهٗ ۗ اِذَا قَضٰۤى اَمْرًا فَاِ نَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
maa kaana lillaahi ay yattakhiza miw walading sub-haanah, izaa qodhooo amrong fa innamaa yaquulu lahuu kung fa yakuun
Tidak patut bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu. (QS. Maryam 19: Ayat 35)
Bagi Allah ﷻ sangat mudah, jika Allah ﷻ berkehendak jadilah maka jadilah!
Sungguh, yakinlah dan taatllah pada-Nya, sebagaimana Isa berkata:
Sembahlah Allah itulah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
Pelajaran dari kisah Maryam adalah jika kebenaran itu datang janganlah mengingkarinya.
Namun faktanya saat ini diantara manusia masih yakin akan kebenaran yang datang dari manusia dilihat dari hukum yang diadopsi, sistem pemerintahan, ekonomi, pergaulan dan sebagainya yang bukan bersumber dari Allah ﷻ padahal manusia adalah makhluk Allah ﷻ, seharusnya manusia tunduk dan patuh pada Penciptanya. Dialah Allah Al Khalik Al Mudabbir.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”