Oleh: Murli Ummu Arkan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
"Semua yang ada di bumi itu akan binasa," (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 26)
Dunia ini fana, semua akan binasa.
Pasti sudah kita saksikan dan buktikan sendiri bagaimana orang-orang yang dulunya hidup tapi sekarang sudah tiada dipanggil duluan oleh Allah ﷻ. Coba kita ingat, keluarga, tetangga, teman, sanak saudara kita yang dulunya hidup namun sekarang sudah tiada. Kita pun nantinya juga sama akan binasa seperti mereka. Dalam kehidupan ini sejatinya kita sedang dalam antrian kapan giliran kita dipanggil oleh Allah ﷻ. Semakin hari kita jalani kematian akan semakin dekat.
Coba kita lihat, bagaimana dengan fisik kita. Sudah berapa uban yang kita miliki, bagaimana pandangan mata kita, sudah berapa gigi yang tanggal, sudah kepala berapa umur kita, berapa anak dan cucu yang sudah kita punya. Dengan melihat fisik kita yang sudah semakin melemah masih kah kita akan bermain-main dalam hidup ini? Masih kah kita bersantai-santai menikmati kehidupan ini? Masih kah hanya fokus mengejar duniawi?
Jika pun saat ini kita masih muda, kuat dan energik, pantaskah kita fokuskan duniawi dan abaikan akhirat? Padahal saat kematian menghampiri, ia tak memandang kita tua atau muda. Saat kematian tiba, apakah kenikmatan-kenikmatan dunia akan bisa dibawa?
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اعْلَمُوٓا أَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْأَمْوٰلِ وَالْأَوْلٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطٰمًا ۖ وَفِى الْأَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوٰنٌ ۚ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ إِلَّا مَتٰعُ الْغُرُورِ
"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (QS. Al-Hadid 57: Ayat 20)
Dari ayat diatas Allah ﷻ mengabarkan bahwa dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Kesenangan yang ada didalamnya adalah kesenangan yang palsu. Jadi untuk apa kita mengejar yang palsu? Sia-sia kan...
Yuk jadi generasi cerdas. Orang-orang cerdas bukanlah orang-orang yang pintar akademiknya, sukses dunia, maupun yang sering memborong juara. Orang cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian dan menyiapkan kehidupan setelah kematian agar bisa hidup enak diakhirat selamanya. Kehidupan akhirat adalah kehidupan abadi. Sedangkan kehidupan dunia hanyalah sementara. Maka janganlah salah ambil keputusan untuk bisa menentukan kehidupan kita diakhirat kelak. Dunia hanyalah sebagai wasilah pengantar kita di kehidupan yang akan datang. Jika kita bisa bijak mengisi kehidupan ini dengan amal sholeh InsyaAllah Allah, kita akan termasuk orang-orang yang beruntung di akhirat.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لْوَزْنُ يَوْمَئِذِ ٱِلْحَـقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَا زِيْنُهٗ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
"Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka, barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung," (QS. Al-A'raf 7: Ayat 8)
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”