Oleh: Riza Mulyani
Memangnya Allah ﷻ butuh pertolongan? sama sekali tidak! Allah ﷻ tidak membutuhkan pertolongan apapun dan tidak bersandar kepada siapapun. Allah ﷻ Maha Kuasa, Maha Perkasa, Maha Berdiri sendiri. Bukan hanya itu Allah ﷻ juga Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Salah satu bukti kasih sayang Allah ﷻ adalah adanya hamparan bumi yang tidak berpangkal dan berujung, ditinggikannya langit, serta dipancangkannya gunung. Semua itu untuk manusia agar nyaman hidup serta berkembang biak melestarikan keturunannya. Untuk mengatur kehidupan manusia agar bisa hidup sejahtera sesuai fitrahnya, Allah ﷻ pun menurunkan seperangkat aturannya yang termaktub dalam Dien (agama) Nya yaitu Islam.
Allah ﷻ membuka peluang kepada hamba-Nya siapa saja yang menolong agama-Nya maka Allah ﷻ akan menolongnya dan meneguhkan kedudukannya seperti dalam surat Muhammad ayat 7 berik:ut
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan".
Kalau mencermati ayat diatas, ayat ini ditujukan hanya untuk orang-orang yang beriman, karena menolong agama Allah ﷻ adalah manifestasi dari cinta kepada Allah ﷻ. Seseorang yang mencintai sesuatu pasti akan melakukan apapun bagi yang di cintainya, terlebih mencintai Rabb semesta.
Dalam aplikasinya menolong agama Allah ﷻ yang paling mendasar adalah mentauhidkan-Nya seperti terdapat dalam surat Al-Ikhlas:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
اللَّهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
Menerapkan syariat Islam di muka bumi dengan cara menegakkan hukum-hukum yang telah diturunkan-Nya tanpa pilih-pilih merupakan pilihan hamba yang mencintai Allah ﷻ, karena sesungguhnya jika sudah cinta maka apapun perintah-Nya maka akan kita laksanakan.
Firman Allah ﷻ QS Al-Baqarah: 208:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"Wahai orang-orang yang beriman masuklah kedalam Islam secara kaffah, jangan ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata"
Salah satu kewajiban seorang muslim adalah melaksanakan amar makruf nahi munkar (dakwah) seperti termuat dalam surah Ali Imron ayat 104:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan hendaknya ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung".
Selain itu jika kita benar-benar cinta kepada Allah ﷻ makan kita akan selalu membenarkan semua janji Allah ﷻ dan senantiasa bertawakal kepada-Nya dalam segala keadaan. Sangat mustahil orang yang mencintai Allah ﷻ, namun mendustakan janji-janji-Nya. Membenarkan janjiNya adalah bukti cinta kepada-Nya, Allah ﷻ berfirman:
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur: 55).
Seorang muslim senantiasa harus membangkitkan "ruh jihad" dalam perjuangan pada diri kita sendiri dan kepada kaum muslimin lainnya, Allah ﷻ berfirman:
اِنْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. At-Taubah: 41).
Semoga Allah ﷻ membimbing kita dan memberi kemampuan, untuk senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Aamiin~
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”