Oleh: Emmy Emmalya
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَا لْمَيْسِرُ وَا لْاَ نْصَا بُ وَا لْاَ زْلَا مُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَا جْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 90)
Allah ﷻ menjadikan minuman keras dan berjudi sebagai perbuatan setan, sementara setan adalah makhluk yang hanya melakukan kejahatan atau keburukan.
Allah ﷻ juga telah memerintahkan kaum muslim agar menjauhi minuman keras dan judi sekaligus dan menjadikan tindakan menjauhinya sebagai suatu keberuntungan.
Jika menjauhinya dianggap sebagai keberuntungan, berarti mendekatinya merupakan kerugian. Allah ﷻ juga menyebutkan adanya konsekuensi buruk akibat minuman keras dan berjudi, yaitu munculnya permusuhan dan kebenciaan di kalangan para pemabuk dan pejudi.
Bahkan bisa menyebabkan jauh dari mengingat Allah ﷻ dan mengingat waktu shalat. Jika mengingat salat yang merupakan pondasinya agama saja jauh bagaimana dengan mengingat hukum syariat?
Maka, menjadi bahaya besar jika minuman keras di legalkan atas nama investasi untuk meningkatkan perekonomian negara. Apakah pemangku negeri ini lebih mementingkan harta daripada tergerusnya aqidah dan akhlak rakyatnya?
Bagaimana akan turun keberkahan dari Allah ﷻ Sang Pemilik Alam Semesta jika bumi-Nya di kotori oleh perbuatan manusia yang melanggar perintah-Nya.
Jangan sampai penduduk negeri ini terancam dengan hadits Rasulullah ﷺ berikut:
"Jika zina dan riba tersebar luas di suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan atas diri mereka sendiri azab Allah" (HR al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani).
Na'udzubilah tsumma na'udzubillahi min dzalik... Semoga kita semua terhindar dari murka Allah ﷻ dan teruslah menyuarakan kebenaran, mengingatkan saudara-saudara kita yang lalai agar kita terhindar dari bencana besar tersebut.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
