Oleh: Iha Bunda Khansa
Salah satu sifat Allah ﷻ adalah Maha Penerima Taubat. Karenanya Allah ﷻ menerima siapapun yang kembali pada jalan Allah ﷻ dan meninggalkan segala apapun perilaku yang menyimpang dari aturan-Nya.
Suatu hari ketika Umar bin Khatab sedang menyusuri kota Madinah bertemu seorang pemuda yang sedang mabuk, saat itu Umar menanyakan minuman yang dibawanya. Pemuda tersebut merasa malu jika terbongkar dan menerima sanksi.
Ketika ditanya oleh Umar, pemuda tadi menjawab hanya membawa botol berisi cuka, pemuda tadi berdoa:
“Ya Allah, jangan Kau permalukan aku di hadapan Umar. Jangan Kau buka rahasiaku. Tutupi rahasiaku di hadapannya. Aku bersumpah tidak akan meminum khamar selamanya,” kata pemuda dengan hati penuh harapan.
Umar meminta pemuda tadi memperlihatkan botol yang dibawa, akhirnya setelah diberikan, ternyata isinya cuka.
Akhirnya pemuda tersebut bersumpah tidak meminum khamar lagi. Allah ﷻ menutup rasa malunya terhadap Umar dan dia menepati janjinya tidak akan minum khamr lagi.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَنْ تَا بَ وَعَمِلَ صَا لِحًـا فَاِ نَّهٗ يَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ مَتَا بًا
wa mang taaba wa 'amila shoolihang fa innahuu yatuubu ilallohi mataabaa
"Dan barang siapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 71)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah akan mengampuni siapapun yang akan kembali pada jalan Allah ﷻ dengan taubat yang sebenarnya.
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir/Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah menjelaskan ayat di atas:
"Yakni barangsiapa yang bertaubat dengan lisannya saja dan tidak menunjukkan bukti taubatnya dengan perbuatan maka taubat itu tidak berguna baginya. Sedangkan orang yang bertaubat dan membuktikan kebenaran taubatnya dengan amalan-amalan shalih maka taubat yang benar itulah yang akan diterima Allah ﷻ, yaitu taubat yang sebenar-benarnya".
Betapa Allah Maha Penerima Taubat. Banyak kisah pertaubatan seseorang yang kembali pada jalan Allah ﷻ. Apakah seorang kriminal, pecandu narkoba, pembunuh bahkan pelaku zina jika ingin bertaubat Allah ﷻ menerima taubatnya.
MasyaaAllah, betapa Islam memberikan jalan kemudahan bagi hambanya yang ingin kembali pada jalan yang benar. Selama nyawa seseorang sampai pintu tenggorokan, maka Allah ﷻ masih membuka pintu taubat, sebagaimana dalam hadits:
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah yang Mahamulia lagi Mahaagung menerima tobat seseorang sebelum nyawanya sampai di tenggorokan.” (HR Tirmidzi).
Hikmah yang bisa kita ambil, jika ada kesempatan untuk berbuat kebaikan segeralah bertaubat, mohon ampun pada Allah ﷻ dan bertaubat dengan taubat nasuha yaitu taubat yang sebenarnya.
Bersegera kembali pada ketakwaan, sebagai bekal menghadap Allah ﷻ. Karena sebaik- baik bekal adalah Takwallah.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”