Oleh: Muslihah Saiful
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
اِنَّ فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ لَاٰ يٰتٍ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ
"Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman." (QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 3)
Perhatikanlah apa yang ada di sekeliling! Rumput yang tumbuh di pinggir jalan itu. Siapa yang menumbuhkan? Dari yang awalnya tanah saja, entah dari mana, kemudian rumput-rumput itu tumbuh. Dari yang awalnya kecil semakin hari semakin tinggi. Bahkan kemudian rata memenuhi tanah kosong. Bukankah ini menunjukkan keberadaan Allah ﷻ?
Lihatlah tanaman cabe itu. Awalnya hanya dua daun yang mengiringi tumbuhnya dari biji. Semakin hari semakin bertambah, kemudian bercabang, keluar bunga, kemudian tumbuh buah cabe. Mulanya hanya kecil saja semakin hari semakin besar. Yang semula berwarna hijau pelan-pelan menguning, orange dan merah. Dan tahukah kamu berapa banyak jenis cabe? Ternyata lebih dari 300 jenis cabe. Masya Allah. Bukankah ini menunjukkan adanya Allah ﷻ?
Lihatlah biji-biji tomat, terong, parika dan cabe. Apabila dicampur, bisakah anda membedakan satu dengan yang lainnya? Semirip apapun ternyata Allah ﷻ tidak pernah keliru dalam menumbuhkan biji-biji itu. Biji terong akan tetap tumbuh menjadi terong. Biji tomat akan tetap tumbuh menjadi tomat kendati dicampur sekalipun. Bukankah ini membuktikan adanya Allah ﷻ?
Lihatlah awan di langit. Awan berwarna putih terlihat indah dan memancarkan cerahnya cuaca. Namun bisa saja dalam sekejap menjadi kelabu kehitaman menunjukkan cuaca hendak hujan. Benar saja tidak lama kemudian hujanpun datang. Bukankah ini menunjukkan keberadaan Allah ﷻ?
Lihatlah hujan itu! Ia jatuh setetes demi setetes meski hujan deras sekalipun tetap hanya setetas demi setetes. Tidak tercurah seperti tercurahnya air terjun. Meski sama-sama turun dari atas ke bawah. Bukankah ini menunjukkan adanya Allah ﷻ?
Rasakan angin berhembus. Terasa sejuk di kulit. Suatu hari tidak ada angin berhembus. Cuaca terasa panas. Bandingkan dengan saat kita di tepi pantai merasakan hembusan angin. Meski cuaca panas terasa lebih sejuk dengan adanya hembusan angin yang menerpa kulit. Lihatlah angin yang berhembus sangat keras, sehingga menimbulkan badai bahkan angin ribut atau puting beliung. Bukankah ini menunjukkan keberadaan Allah ﷻ.
Lihatlah buah mangga. Iya tumbuh dari bunga yang putiknya hampir tidak kelihatan, kecil sekali. Lama-kelamaan tumbuh menjadi mangga muda yang rasanya masam sekali. Makin hari ia menjadi mangga yang tua dan rasanya berubah manis. Bukankah ini menunjukkan keberadaan Allah ﷻ?
Lihatlah burung-burung yang terbang di angkasa. Burung itu terbang dengan mengepakkan sayapnya. Pergi di pagi hari pulang di sore hari. Sebagian yang lain bernyanyi di antara dahan-dahan sembari melompat ke sana ke mari. Bukankah hal itu menunjukkan keberadaan Ilahi?
Lihatlah ikan-ikan berenang di lautan. Jenisnya tidak hanya puluhan bahkan ratusan dan ribuan. Ada yang kecil bahkan ada yang sangat besar. Lihatlah Bukankah itu menunjukkan bahwa Allah ﷻ Mahakuasa?
Lihatlah dirimu sendiri! Punya mata untuk melihat, telinga bisa mendengar, hidung mampu menciumi berbagai macam bau. Mulut yang bisa berbicara. Gigi bisa dipakai mengunyah makanan dan kulit yang bisa merasakan semuanya. Masih bisakah merasakan semua itu? Bukankah ini menunjukkan adanya Sang Pencipta?
Orang bijak berkata,
لكل شيء له اية تدل على انه واحد
Likulli syay'in lagu ayatun tadullu ala annahu Wahidin
"Setiap segala sesuatu terdapat tanda yang menunjukkan bahwa Sang Pencipta itu Esa."
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ
"Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa." (QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 1)
Masih kurangkah bukti keberadaan Sang Pencipta? Lalu mengapa masih enggan menerima seluruh aturan dari Sang Maha Pencipta? Masih pantaskah menolak aturan dari Tuhanmu?
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”