Oleh: Emmy Emmalya
Mengolok-olok ajaran Islam saat ini seakan-akan dianggap biasa dan dianggap bagian dari kebebasan berekspresi. Contohnya ajaran Islam kadang diselipkan menjadi bahan olokan di acara stand up comedian.
Acara itu tengah digandrungi oleh anak-anak muda saat ini karena katanya bahan leluconnya bisa membuat yang menonton tertawa dan menghilangkan stress.
Tapi haruskah ajaran Islam dijadikan bahan lelucon? Dimana rasa penghormatan mereka terhadap agama yang merupakan fitrah bagi manusia?
Bukankah mereka yang melakukan lelucon juga memiliki agama? atau jangan-jangan mereka sudah tidak percaya lagi kepada agama?
Apalagi leluconnya lebih banyak mengarah pada pelecehan pada ajaran Islam dan para ulama sebagai pewaris para nabi.
Apakah mereka yang berani melecehkan ajaran Islam sudah merasa sanggup untuk membuat tandingan bagi Al-Qur'an sebagai kalamullah?
Padahal Allah sendiri telah menantang para pendusta agama dan orang -orang yang menghina para nabi dengan meminta mendatangkan surat yang semisal Al-Qur'an, tapi hingga saat ini tidak ada satupun manusia yang sanggup.
Dan hingga sampai hari kiamat manusia tidak akan pernah sanggup untuk menandinginya meskipun mereka bekerjasama dengan kaum jin.
Maha suci Allah atas firman-Nya dalam surat Hud ayat 13 dan 14 :
اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَـرٰٮهُ ۗ قُلْ فَأْتُوْا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِّثْلِهٖ مُفْتَرَيٰتٍ وَّ ادْعُوْا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ(١٣)
فَاِ لَّمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَـكُمْ فَا عْلَمُوْۤا اَنَّمَاۤ اُنْزِلَ بِعِلْمِ اللّٰهِ وَاَ نْ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ(١٤)
Bahkan mereka mengatakan, "(Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur'an itu." Katakanlah, "(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya (Al-Qur'an) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di antara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika mereka tidak memenuhi tantanganmu, maka (katakanlah), "Ketahuilah, bahwa (Al-Qur'an) itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (masuk Islam)?"
Maka berhati-hatilah dalam membuat konten lelucon, tidak semua hal bsia dijadikan bahan lelucon apalagi dalam Islam profesi sebagai komidian adalah perkara yang dilarang.
Bercanda memang dibolehkan tapi jika berisi unsur kebohongan agar orang lain tertawa apalagi sampai menghina hukum Islam maka perbuatan itu akan menghantarkan pelakunya pada perbuatan dosa besar, bahkan bisa terkena hukuman mati jika sampai menghina Allah dan Rasul-Nya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
