Oleh: Emmy Emmalya
Allah ﷻ memerintahkan umat Islam untuk selalu berpegang teguh kepada tali Allah ﷻ dan tidak memisahkan diri dari jama'ah kaum muslim.
Tapi mengapa faktanya hari ini antar umat Islam saling curiga mencurigai, mengkafirkan dan menganggap kelompoknya lebih benar dari pada yang lain.
Padahal selama Al-Qur'an dan As-sunnah yang menjadi rujukan maka kita semua bersaudara. Baik beda mazhab maupun kelompok selama masih diperkenankan oleh syari'at maka itu bukanlah perkara yang perlu diperdebatkan.
Maka menjadi wajar apabila orang-orang kafir hari ini bersuka cita melihat kondisi umat Islam yang selalu bertikai hanya karena soal yang sepele seperti qunut dengan tidak qunut, beda bilangan terawih, beda mengambil thoriqoh dakwah dan perbedan-perbedaan lain yang masing-masing memiliki rujukan dalil.
Padahal Allah ﷻ telah mengingatkan pada umat-Nya agar senantiasa berpegang teguh pada tali agama Allah ﷻ dan tidak bercerai-berai agar selamat di dunia dan akhirat sebagaimana firman-Nya dalam surat Ali 'Imran ayat 103:
وَا عْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ وَا ذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَ لَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَ صْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖۤ اِخْوَا نًا ۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّا رِ فَاَ نْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 103)
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
