Oleh: Muslihah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَا ذْكُرُوْنِيْۤ اَذْكُرْكُمْ وَا شْکُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
fazkuruuniii azkurkum wasykuruu lii wa laa takfuruun
Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)
"Bersyukurlah dan jangan kamu ingkar!" Pesan ini ditujukan Allah ﷻ untuk semua umat manusia tanpa kecuali. Tidak hanya untuk orang miskin atau orang kaya saja. Bukan hanya untuk para wanita tapi juga untuk lelaki. Tidak hanya untuk rakyat jelata, bahkan untuk penguasa.
Ini senada dengan firman Allah ﷻ :
وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ
wa iz ta-azzana robbukum la-ing syakartum la-aziidannakum wa la-ing kafartum inna 'azaabii lasyadiid
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim 14: Ayat 7)
Semua manusia tentu menginginkan agar Allah ﷻ menambah nikmat yang telah didapat. Bertambah dan bertambah. Mereka sudah pasti tidak ada yang menginginkan mendapatkan azab yang berat. Oleh sebab itu sudah sewajarnya manusia taat kepada Allah ﷻ, sebab telah memenuhi semua kebutuhannya.
Kebutuhan apa yang tidak dipenuhi oleh Allah ﷻ? Bahkan tanpa meminta pun Allah ﷻ telah penuhi semua kebutuhannya. Pernahkah kita meminta agar Allah ﷻ melengkapi tubuh kita dengan kepala, mata, telinga hidung dan mulut? Pernahkah kita meminta kepada Allah ﷻ agar tidak lupa memberi jantung, paru-paru, ginjal, pankreas, lever serta usus halus dan usus besar? Masih kurangkah?
Coba bayangkan hidup tanpa kedua mata! Tidak mampu melihat warna warni dunia, semua hanya gelap, hitam pekat. Tidak ada beda siang atau malam. Tidak pernah bisa mengetahui beda warna daun dan bunga. Tidak akan bisa membayangkan bagaimana bentuk gunung ataupun air terjun. Tidak akan tergambar dalam benak indahnya pelangi atau terbitnya matahari.
Ini baru berupa mata. Lalu bagaimana saat bilik jantung ada yang bocor? Pernah lihat anak terlahir dengan kelainan jantung? Masih kurangkah pemberian Allah ﷻ? Masihkah ada alasan untuk tidak bersyukur? Lalu bagaimana bersyukur yang dikehendaki Allah ﷻ?
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَا لْاِ نْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
wa maa kholaqtul-jinna wal-ingsa illaa liya'buduun
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)
Inilah bentuk syukur manusia yang diharapkan Allah ﷻ. Meski pada dasarnya perintah beribadah itu sendiri adalah bentuk kasih sayang Allah ﷻ kepada manusia. Karena sesungguhnya manusialah yang butuh terhadap ibadah itu. Manusia yang membutuhkan Allah ﷻ. Mamnusia yang butuh masuk surga dan dijauhkan dari neraka. Allah ﷻ tidak butuh disembah. Allah ﷻ tidak butuh kepada manusia. Tanpa itu semua, Allah ﷻ tetaplah Sang Penguasa jagad raya. Tanpa di ibadahi pun Allah ﷻ tetap Sang Pencipta semua yang ada.
Apasih ibadah itu? Ibadah adalah mematuhi semua aturan-Nya. Yaitu menjalankan semua perintah dan meninggalkan semua larangan-Nya. Berat atau ringan, semua harus dilaksanakan sesuai aturan-Nya. Bukankah ibadah itu melaksanakan salat, puasa, zakat dan jika mampu berangkat haji? Bukankah itu rukun Islam? Jadi jika manusia bisa menjalankan rukun Islam seluruhnya berarti agamanya sudah sempurna?
Ow, tunggu dulu. Benar jika sahabat, salat, zakat puasa dan haji adalah rukun Islam dan menjalankan semua itu merupakan ibadah. Benar dan sama sekali tidak salah. Hanya saja kalau hanya mencukupkan itu dan kemudian merasa sudah sempurna, benarkah? Tidakkah ada yang tertinggal?
Iya, kita melupakan larangan Allah ﷻ. Bahwa selain ibadah yang telah disebutkan meninggalkan larangan juga kewajiban, seperti tidak boleh berbohong, tidak boleh mencuri, tidak boleh berzina atau bahkan sekedar mendekatinya, misal pacaran. Dan masih banyak lagi perintah Allah ﷻ dan larangan-Nya yang harus dipatuhi.
Bagaimana ibadah yang diterima Allah ﷻ itu? Ibadah yang diterima Allah ﷻ adalah yang sesuai dengan aturan Allah ﷻ dan yang dijalankan dengan ikhlas semata karena berharap rida-Nya, atau setidaknya berharap surga-Nya atau minimal karena takut akan azab-Nya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”