Oleh: Titin
Owner angkringan jahe merah
Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu
Siapakah orang yang harus diperlakukan dengan baik ya Rasulullah?
Nabi ﷺ menjawab:
"Ibumu Lalu siapa lagi? Ibumu Lalu siapa lagi lagi? Ibumu Lalu siapa lagi? Ayahmu"( HR Al Bukhari)
Ya Rabb...
Siapapun kaum hawa normal yang sudah pernah melahirkan seorang anak ke dunia ini, tentu akan menikmati nikmatnya jerih payah perjuangan menjadi Ibu sejati. Sebuah jabatan yang menjadi fitrahnya. Fitrah mulia pemangku kodrat tersemat. Yang karenanya Ia akan lebih menghormati ibundanya dan lebih menyayanginya. Karena Dia telah merasakan betapa besar pengorbanan ibu untuknya. Dia menjadi sadar dan menjadikan hidupnya lebih semangat lagi dalam berjuang. Pada satu sisi ingin memperjuangkan generasi emas peradaban yang dilahirkan. Pada sisi kedua Ia akan lebih memuliakan ibundanya.
Maka dari itu kita harus pandai memanfaatkan waktu. Bagi ibundanya yang masih diberi panjang usia berbaktilah kepada beliau seijin dari suaminya. Bila ibundanya sudah tiada tidak akan pernah kehilangan kesempatan kepadanya yaitu dengan mendoakannya.
Kenapa harus taat kepada ibu? Allah ﷻ Yang Maha Pencipta berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman 31: 14)
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beri tahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Luqman 31: 15)
Itulah ibu, kalamulah telah menyebut nama ibu. Kita diperintahkan untuk berbakti melaksanakan perintahnya dan mewujudkan keinginan pada ibu. Kenapa?
Setulus, sepenuh jiwa raganya, ibu telah mengandung kita sampai melahirkannya. Dan selama mengandung ibu dengan susah payah, sabar menderita mulai pada bulan pertama sampai melahirkan. Melibatkan jasmani dan rohaninya menjaga kandungannya memberikan makanan terbaik untuk janin yang di kandungannya. Lalu menyusuinya dengan menjaga kualitas terbaik untuk ASI-nya. Sebab dalam ASI terdapat macam-macam zat yang diperlukan untuk pertumbuhan jasmani dan rohani anak tercintanya serta mencegah segala macam penyakit. ASI ini diberikan hingga menyapihnya sampai 2 tahun(Q.S:2:233)
Tapi ada perintah yang di larang untuk ditaati kepada ibu, yaitu untuk melakukan perbuatan syirik dan perbuatan dosa lainnya yang diperintahnya. Namun kita harus tetap bersikap baik kepadanya untuk urusan dunia seperti menghormati, menyenangkan hatinya serta memberikan pakaian dan tempat tinggal yang layak baginya. Sudah selayaknya kita meniru sikap Saad bin Waqqas terhadap ibunya.
Maka mari berbuat baik, ini akan memperingatkan kita bahwa semua manusia akan kembali kepada-Nya. Perbuatan baik akan dibalas dengan berlipat ganda, dengan pahala surga. Sebaliknya berbuat jahat akan dibalas dengan azab neraka. Mengutamakan berbuat baik kepada ibu adalah jalan pembuka Pintu Surga bagi kita. Bersanding dengan pahala taat kepada suami. Taat kepada ibu adalah perintah Allah ﷻ... kami tidak kuasa membalas jasamu. Semoga dengan niat tiada pilihan kecuali taat akan meringankan kami untuk membalas budi mu.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
