Type Here to Get Search Results !

MENG-QASAR SALAT


Oleh: Tini Ummu Faris

وَاِذَا ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلٰوةِ ۖ اِنْ خِفْتُمْ اَنْ يَّفْتِنَكُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ اِنَّ الْكٰفِرِيْنَ كَانُوْا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
"Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu meng-qasar salat, jika kamu takut diserang orang kafir. Sesungguhnya orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. An-Nisa, 4: 101).

Saat tiba tilawah di ayat tersebut, di ingatkan kembali tentang kebolehan meng-qasar salat. Bila kita melakukan safar atau perjalanan, kita dibolehkan meng-qasar salat yaitu meringkas salat. Syariat menentukan salat yang boleh diqasar yaitu salat dhuhur Asar dan Isya. Inilah rukhshah atau keringanan yang diberikan oleh Allah ﷻ kepada kita.

Sungguh, syariat Islam itu tidak memberatkan, namun Allah ﷻ sudah atur sedemikian rupa sehingga pas untuk hambanya. Rukhshah ini bisa kita gunakan. Misal kita bepergian ke suatu tempat. Ditengah perjalanan sudah tiba waktu salat. Kita bisa menjamak salat baik salat jamak takdim maupun ta'khir. Bila ingin melaksanakan jamak takdim berarti salat yang awal terlebih dahulu. Bisa diqasar dengan jumlah rakaat yang tadinya empat menjadi dua. Saat kita salat jamak takdim dhuhur dengan Asar, kita lakukan salat dhuhur dua rakaat kemudian dilanjutkan dengan Asar dua rakaat. Bila jamak ta'khir berarti dilaksanakan salat jamaknya di waktu Asar. Bila Isya dengan Magrib, yang Isya menjadi dua rakaat, bisa jamak takdim juga jamak ta'khir.

Walaupun ada rukhshah atau keringanan, namun salat tidak bisa dilakukan kapan saja kita mau, namun harus dilaksanakan saat sudah masuk waktu salat.

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
"Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa, 4: 103).

Dalam ayat di atas sangat jelas bahwa salat itu adalah kewajiban yang sudah ditentukan waktunya. Aturan salat termasuk ibadah yang sifatnya tauqifi, artinya aturannya ditentukan langsung oleh Allah ﷻ. Manusia tidak berhak menambah dan mengurangi aturan tersebut.

Teringat beberapa tahun silam saat seorang entertainment bercerita bahwa dia walaupun sedang repot shooting film atau sinetron, dia tidak pernah tertinggal waktu salat. Wow, keren bukan! Saat dikonfirmasi bagaimana memanajemen waktu shooting dengan waktu salat, dia sampaikan dengan polosnya, bahwa salatnya dia rapel alias digabungkan sebanyak hari dia shooting. Jadi kalau dia harus shooting tiga hari, dia sebelum atau sesudahnya salat sejumlah salat yang tertinggal di tiga hari tersebut. Hmm... Tentu tidak seperti ini ya sahabat.

Salat adalah kewajiban yang waktunya tertentu, sudah ditentukan oleh Allah ﷻ. Tidak bisa menggeser begitu saja tanpa alasan. Kebolehan qasar atau meringkas salat pun bila ada uzur bepergian, bila hanya di rumah atau alasan kesibukan kerja, tetap tidak boleh salat dijamak dan diqasar ya. Sesibuk apapun seseorang, tetap di pundaknya ada kewajiban salat. Bahkan harus segera tidak boleh menunda. Terlambat salat dengan sengaja adalah salah satu bentuk kelalaian.

Kadang manusia hanya takut dan segan kepada manusia lagi. Dia merasa malu saat terlambat datang ke sekolah, ke tempat kerja, saat ada pertemuan dengan kolega dan sebagainya. Namun, masih banyak yang tidak merasa malu kepada Allah ﷻ saat salatnya terkambat. Bahkan kadang ada yang sengaja digeser jadi terlambat salat, dengan alasan tanggung aktivitas atau melayani pembeli misalnya. Astaghfirullah... Selama ini kita banyak lalai dan masih banyak tawar menawar dengan Allah ﷻ. Padahal, kita ingin mendapatkan keberkahan hidup. Akhirnya kita bertanya kembali, bagaimana mau berkah bila menghadap Allah ﷻ saja selalu terlambat.

Karena itu, hendaknya seorang muslim menjaga salatnya. Tunaikanlah salat tepat waktu. Kebiasan menunda waktu salat ini akan berpengaruh pada aktivitas yang lain. Seseorang yang sering menunda salatnya, aktivitas yang lainnya jadi sering terlambat. Saat seseorang disiplin waktu salat, pekerjaan yang lain pun insyaAllah dibiasakan disiplin.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.