Oleh: Fani Ratu Rahmani
Dari An-Nu'man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (رواه مسلم)
"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685).
Persatuan itu mudah tatkala dilandasi dengan asas yang shahih. Jika hanya karna kepentingan, maka persatuan tidak lebih hanya sekedar slogan palsu nan semu. Jika hanya karna relasi, mungkin persatuan akan tampak tapi tidak kuat, dan akan rapuh pada waktunya.
Para musuh Allah ﷻ senantiasa "istiqamah" mengatakan Islam hanya mampu memecah belah dan tidak mampu menghargai perbedaan, padahal itu tidak lebih hanya propaganda yang sengaja mereka lontarkan. Kedangkalan akan tercermin dari lisan mereka, padahal bukan sebuah hal sulit menyatukan miliaran manusia menjadi satu bangunan yang kokoh. Tapi begitulah mereka, tentu menafikkan sebuah fakta dan sejarah yang ada.
Harus kita pahami bahwa persatuan umat Islam terwujud karna landasan aqidah. Ketauhidan kepada Allah ﷻ mampu mempersatukan miliaran kepala manusia di dunia. Meski berbeda nasab, ikatan aqidah jauh lebih kuat. Meski berbeda bangsa, persatuan kaum muslim itu niscaya.
Persatuan kaum muslim bukan bualan, tapi keniscayaan. Kelak kaum muslim tidak sekedar bereaksi karna perasaan Islam yang telah terbentuk, tapi juga karna pemikiran dan peraturan yang satu. Kebangkitan umat itu hanya tentang waktu. Kelak umat tidak hanya membela tauhid, tapi meminta agar merealisasikan tauhid. Realisasi yang kaffah berlandaskan syariah. Sebentar lagi waktu itu datang, wahai para pengemban dakwah inilah tugas lanjutan yang harus kita lakukan.
Untuk kalian yang suka 'jualan' persatuan dengan segudang bualan dan juga kalian para musuh Allah ﷻ yang tidak lelah membuat makar, aku katakan bahwa kalian hanya manusia yang tidak mampu menandingi skenario Allah ﷻ, sang pencipta manusia.
وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (QS. Ali 'Imran 3: 54).
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”