Type Here to Get Search Results !

STANDAR KEBAHAGIAAN SEJATI


Oleh: Rohmawati

Manusia memang tidak ada yang sempurna, pasti ada cela dan dosa. Begitupun alam semesta dan manusia adalah hal yang bersifat sementara. Setiap manusia pasti mendamba kebahagiaan dalam hidupnya. Segala hal dilakukan berlandaskan tujuan kebahagiaan kehidupan. Namun sayangnya, manusia seringkali tidak menyadari bahwa kebahagiaan bukan berasal dari banyaknya materi. Kebahagiaan terwujud ketika kita menyadari akan tujuan hidup kita hingga meraih keridhoan Allah ﷻ.

Kebahagiaan ada di dalam hati manusia yang senantiasa bersyukur. Allah ﷻ menjamin kebahagiaan manusia ketika Allah ﷻ meridhoinya. Memang sudah sepantasnya, ridho Allah ﷻ saja yang menjadi tujuan kita hidup di dunia ini. Maka dari itu, Allah menjelaskan kepada manusia dalam Al-Qur'an bahwa sesungguhnya keindahan duniawi tidaklah lebih baik dari keindahan akhirat yang akan Allah ﷻ berikan kepada manusia yang senantiasa bersyukur.

Kebahagiaan duniawi yang sering kita cari, bukanlah kebahagiaan sejati. Malah justru kebahagiaan yang dinilai dari materi akan menjerumuskan kita dalam siksa Allah yang sangat pedih, seperti halnya yang Allah ﷻ berikan kepada mereka yang Allah murkai. Sebagaimana Allah ﷻ berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 14).

Di dalam ayat ini, Allah ﷻ memperingatkan kepada kita untuk tidak merasa bangga diri dengan banyaknya materi. Sebab, materi yang kita usahakan dengan sungguh-sungguh tidak akan pernah dibawa ke liang lahat terkecuali amal sholih yang menjadi bekal kita.

Dunia tidak ada yang abadi, semua ada kadarnya untuk kembali. Karena itu semua yang kita miliki hanyalah titipan bukan keabadian. So, duhai diri jangan lagi berharap lebih kepada sesuatu yang tidak abadi. Sebab, harapan yang bukan pada illahi hanya akan berujung pada sakit hati.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.