Oleh: Tini Ummu Faris
وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْۢبِهٖٓ اَوْ قَاعِدًا اَوْ قَاۤىِٕمًا ۚفَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهٗ مَرَّ كَاَنْ لَّمْ يَدْعُنَآ اِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهٗۗ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِيْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan." (QS. Yunus: 12)
Fitrahnya manusia tatkala ia ditimpa musibah, akan meminta perlindungan. Seburuk apapun perilaku seseorang, namun ketika ia ditimpa musibah, ia tidak lupa pada Tuhannya. Dalam surah Yunus ayat 12 dijelaskan Allah ﷻ demikian. Ketika ditimpa suatu bahaya, ia sebut nama Tuhannya, dalam keadaan berbaring, duduk dan berdoa. Ia memohon kepada Allah ﷻ agar dihilangkan dari marabahaya. Namun, bila sudah hilang bahaya tersebut darinya, ia kembali dalam kesesatan. Astagfirullah... Na'udzu billahi min dzalik.
Dari ayat tersebut, kita di ingatkan kembali bahwa manusia memiliki banyak kelemahan. Ia tidak bisa hidup sendiri. Ia akan bergantung pada orang lain. Selain itu adanya gharizah tadayyun (naluri beragama) tidak bisa dihilangkan. Bahkan ada pada setiap manusia. Diakui atau tidak, namun manusia tidak bisa menghilangkan naluri ini. Mau posisinya sebagai orang taat ataukah ahli maksiat, pemenuhan naluri beragama ini sebuah keniscayaan.
Namun, seperti yang digambarkan pada surah Yunus ayat 12 tersebut ada segolongan manusia yang munafik. Ia hanya butuh Allah ﷻ pada saat tertentu saja. Ketika sudah selamat, ia kembali pada kesesatan. Ia lupa bila harus taat dengan kondisi apapun.
Astagfirullah... Sayangnya manusia dengan tipe ini sangat banyak. Mereka butuh Allah ﷻ pada waktu tertentu saja. Kala mereka menginginkan sesuatu ataupun ingin terlepas dari bahaya maupun musibah, mereka bersungguh-sungguh memohon kepada Allah ﷻ. Bila sudah terpenuhi kebutuhannya, mereka meninggalkan Allah ﷻ.
Sejatinya seorang mukmin, hendaklah ia taat kepada Allah ﷻ, di mana pun dia berada, dalam kondisi apapun. Tidak boleh ia hanya taat di waktu tertentu saja, sesukanya dia.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”