Oleh: Tini Ummu Faris
وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ
"Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat." (QS. Al Jinn: 6)
Beberapa hari yang lalu, anak-anak bercerita, tentang sinetron aladin dan lampu ajaibnya. Kala itu masih di rumah neneknya. Mereka mengira itu tayangan untuk anak-anak. Pengemasan sinetron tersebut memang dibuat seperti untuk anak-anak. Sebagian ada muatan anak-anak, selebihnya muatan yang tidak penting. Farhan, anak keempat saya yang berusia 5, 5 tahun bercerita, ada jin yang baik. Saya sampaikan kepada anak-anak, kalau tayangan sinetron itu tidak baik untuk mereka. Sinetron tersebut mengajarkan tidak baik, yaitu meminta tolong kepada jin. Seolah-olah mau apa saja mudah tinggal minta saja ke jin.
Astagfirullah... Tayangan tanpa filter dan sensor dari negara dibiarkan begitu saja. Padahal sudah jelas-jelas menyesatkan pemahaman muslim. Terlebih di era pandemi, era serba sulit. Orang-orang lebih mengedepankan manfaat demi melangsungkan kehidupannya. Bagi yang memiliki pondasi yang kuat, dia tidak akan terpengaruh oleh sinetron murahan seperti itu. Namun bagi yang pondasinya rapuh, lemah, akan mudah terpengaruh. Efeknya, ada yang berandai-andai kalau saja ada jin yang baik yang bisa membantunya bangkit dari keterpurukan. Akhirnya konsep sabar, tawakal dan ikhlas terhadap qada menjadi semakin lemah. Astagfirullah....
Saya sampaikan kepada anak-anak kala itu. Tidak boleh menonton tayangan itu karena bukan tayangan untuk anak-anak. Sinetron tersebut mengajarkan tidak baik yaitu bergantung kepada selain Allah ﷻ. Bagi seorang muslim tentu hal ini tidak boleh. Seorang muslim tidak boleh bekerja sama dengan bangsa jin. Saya sampaikan kepada mereka, jin adalah makhluk Allah ﷻ yang tugasnya sama dengan manusia, yaitu untuk beribadah kepada Allah ﷻ. Ada jin yang baik, taat kepada Allah, ada juga yang ingkar kepada Allah. Jin muslim pun ada yang taat dan tidak taat. Layaknya manusia, ada yang ketaatan kepada Allah-nya bagus, ada juga yang sebaliknya.
Jin pun sama tugasnya dengan manusia, untuk beribadah kepada Allah ﷻ. Tidak diperbolehkan kita untuk meminta perlindungan kepada mereka. Kita sebagai muslim hanya diperbolehkan meminta perlindungan dari Allah saja. Meminta apapun hanya kepada Allah ﷻ, bukan melalui perantaraan jin.
Miris! Di zaman serba kapitalis sekuler, masyarakat disuguhkan dengan sajian-sajian tidak penting bahkan berbahaya bagi akidah mereka. Padahal seharusnya negara menjaga akidah umat. Bukan malah sebaliknya, dengan dalih sebagai hiburan, tayangan sinetron tersebut lolos tayang.
Sejatinya kita sebagai muslim harus lebih hati-hati dan lebih intens mendampingi anak-anak saat menonton televisi. Tidak semua tayangan anak-anak yang disajikan di TV bisa dikonsumsi anak-anak kita. Faktanya, kadang muatannya bukan untuk seusia mereka.
Cerdiknya mereka orang-orang yang tidak suka Islam membuat tayangan berlabel anak-anak yang ditunggangi dengan muatan negatif. Astagfirullah...
Saat ini memang kita hanya bisa berikhtiar secara pribadi saja memfilter tayangan yang baik dan tidak untuk buah hati kita. Selain itu, mengingatkan saudara-saudara sesama muslim agar jangan sampai terjerumus efek tayangan yang menyesatkan akidah tersebut. Selebihnya, tidak ada. Karena negara yang seharusnya bertindak tegas dalam mengatur tayangan yang layak dan tidak enggan melaksanakan fungsinya. Karena sistem sekuler, akhirnya tayangan yang menyesatkan pun bisa lolos, terlebih berkedok tayangan anak-anak.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”