Oleh: Muslihah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَلَـنَجْزِيَنَّهُمْ اَحْسَنَ الَّذِيْ كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 7)
Adalah pahala dari Allah saat manusia beriman. Mengimani Allah ﷻ sebagai satu-satunya Dzat yang boleh disembah dan dipatuhi seluruh aturan-Nya merupakan perintah wajib bagi manusia yang hidup di kolong langit tanpa kecuali.
Aku pernah dengar bahwa ada dua golongan yang tidak akan dihisab kelak di Hari Perhitungan. Pertama adalah orang beriman yang sangat patuh dan selalu mendekatkan diri kepada Allah ﷻ, sehingga seluruh jiwa raganya hanya untuk Allah ﷻ. Kedua adalah orang yang tidak beriman (kafir).
Golongan pertama tidak dihisab langsung masuk surga, sedang golongan kedua tidak dihisab sebagai jalan tol masuk neraka, akibat kedurhakaan saat di dunia. MasyaAllah, mau pilih yang mana, terserah masing-masing individu.
Pada ayat di atas, janji Allah ﷻ untuk orang beriman dan melakukan amal salih akan dihapus kesalahan dan mendapat balasan terbaik. Mungkin yang dimaksud adalah diampuni dosa-dosanya dan diberi pahala surga.
Ah, ternyata jika memperhatikan kalimat
يكفرون عنهم سيأتهم
Yang arti bahasanya adalah mengingkari keburukan mereka, itu berarti tidak sekedar mengampuni dosa. Akan tetapi, lebih dari itu kesalahan yang pernah dilakukan tidak diperlihatkan sama sekali. MasyaAllah. Bisa jadi golongan inilah yang akan dimasukkan surga tanpa hisab.
"Akan diberi pahala yang lebih baik dari yang pernah mereka kerjakan." Ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
مَنْ جَآءَ بِا لْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَا لِهَا ۚ وَمَنْ جَآءَ بِا لسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰۤى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
"Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi)." (QS. Al-An'am 6: Ayat 160)
Selain itu dengan iman yang ada dalam dada, menjadikan jiwa mereka tenang tenteram dan bahagia. Hingga Allah memanggil mereka dengan mesra,
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يٰۤاَ يَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
ارْجِعِيْۤ اِلٰى رَبِّكِ رَا ضِيَةً مَّرْضِيَّةً
فَا دْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِى
وَا دْخُلِيْ جَنَّتِى
"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya." "Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku," "dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS. Al-Fajr 89: Ayat 27-30)
Bahkan dalam Al Quran surat Al Bayyinah Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
جَزَآ ؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۤ اَبَدًا ۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ
"Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."(QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 8)
Bukankah Allah Maha Pemurah? Hidupnya manusia itu pemberian Allah, bahkan dicukupi semua kebutuhannya tanpa meminta. Sementara meminta pun dianggap sebagai ibadah, pengabdian. Saat beriman dan bertakwa mendapat pahala, surga dan rida-Nya. MasyaAllah, subhanallah.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”