Oleh: Muslihah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
وَ فِى الْاَ رْضِ قِطَعٌ مُّتَجٰوِرٰتٌ وَّجَنّٰتٌ مِّنْ اَعْنَا بٍ وَّزَرْعٌ وَّنَخِيْلٌ صِنْوَا نٌ وَّغَيْرُ صِنْوَا نٍ يُّسْقٰى بِمَآءٍ وَّا حِدٍ ۗ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلٰى بَعْضٍ فِى الْاُ كُلِ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يٰتٍ لِّـقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
"Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang, dan yang tidak bercabang; disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasanya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti." (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 4)
Masya Allah, mari perhatikan tumbuhan di sekeliling kita! Ada melati, cabe, tomat, pohon mangga, jambu air, jambu biji, bunga beraneka warna, bahkan tak sedikit tumbuhan yang aku tak tahu namanya.
Semua tumbuh di atas tanah yang sama. Akan tetapi bentuk batang, daun, bunga dan buahnya berbeda. Bahkan satu jenis tumbuhan bisa beraneka ragam spesies. Konon lebih dari 300 macam jenis cabe yang ada di Indonesia. Dengan tingkat pedas yang berbeda pada masing-masing cabe. Itupun cabe yang ada di Indonesia, apalagi dengan berbagai tumbuhan lainnya.
Aku pernah menanam beberapa tanaman cabe, tanpa mengerti jenis bibitnya. Hanya yang kebetulan tumbuh di depan rumah, kurawat dalam plastik bekas minyak goreng dua literan. Dari sepuluh tanaman cabe, terdapat lima jenis cabe berbeda. Padahal ini tanpa sengaja.
Merawat tumbuhan tomat pun demikian. Ada tiga tumbuhan tomat yang berhasil sampai berbuah, semua memiliki perbedaan yang menycolok satu dengan lainnya. Padahal sekilas batang dan daunnya sama. Caraku merawat juga sama.
Mari perhatikan aneka macam buah mangga. Ada mangga golek, gadung (arum manis), podang, kopyor dan lain-lain. Dari bentuk, warna, rasa dan tekstur daging masing-masing jenis berbeda. Ada yang lembut tanpa serat, ada yang berserat. Ada yang terasa manis ada yang masam. Bahkan meski secara umum aroma mangga bisa dikatakan sama tapi masing-masing jenis memiliki kekhasannya tersendiri.
Jika mau lebih teliti lagi, ternyata bentuk daun masing-masing jenis mangga pun berbeda. Ada yang kecil-kecil memanjang, ada yang lebar, ada yang tidak terlalu lebar namun memanjang. Masya Allah. Jika sering memperhatikan akan mampu membedakan antara daun mangga gadung dan mangga mana lagi, atau mangga apel. Jika dari bentuk buah sudah jelas berbeda.
Lihatlah berapa banyak jenis jambu batu, atau ada yang menyebutnya jambu isi. Ada yang merah ada yang putih, ada jenis yang besar-besar ada yang kecil. Sama-sama putih pun ada yang berbeda baik bentuk maupun rasa, yang disebut jambu kristal tentu berbeda dengan jambu bangkok, meski sama putih dan sama besarnya.
Bukankah itu semua menunjukkan betapa Allah ﷻ Mahakuasa. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah ﷻ. Dengan jenis tumbuhan yang sama, tumbuh di tanah yang sama, penyiraman air yang sama, bisa menghasilkan bentuk daun berbeda, bentuk buah berbeda dan rasa buah yang berbeda pula.
Pare terasa pahit, cabe terasa pedas, mangga muda terasa masam, tapi saat tua dan masak menjadi manis dan harum. Coba fikirkan kapan Allah ﷻ memasukkan gula di dalamnya? Bagaimana Allah ﷻ mengubah aroma yang awalnya beraroma masam menjadi harum dan manis? Bukankah itu semua menunjukkan kebesaran Allah?
Pernahkah kamu memperhatikan bentuk biji cabe? Baik cabe rawit maupun cabe besar atau paprika, biji tomat, biji terong. Semua sangat mirip satu dengan yang lain, bukan? Barangkali kita tidak akan bisa membedakan antara satu dengan yang lain. Tapi masya Allah, saat biji-biji itu dipendam dalam tanah, lalu tersiram air hujan, maka saat tumbuh tidak ada yaang tertukar. Biji cabe tumbuh sebagai tanaman cabe. Begitu juga biji terong akan tumbuh sebagai tanaman terong. Amazing, bukan? Masya Allah.