Oleh: Putri Nur Sholehah
Rasulullah ﷺ bersabda :
Siapa saja yang memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, Membenci Karena Allah dan menikah karena Allah maka berarti ia telah sempurna Imannya. (HR. Tirmidzi)
Dari hadist di atas, keimanan seorang hamba yang dikatakan sempurna ketika ia mampu menyertakan Allah ﷻ yang utama dari segala aktifitasnya dari hal yang terkecil hingga hal yang terbesar. Para ulama bersepakat bahwa cinta yang dapat dirasakan adalah cinta yang dapat meruntuhkan kesombongan. Sebagaimana yang diuangkapkan oleh Imam Al-Ghazali:
“Bahwa cinta itu hal yang mendamaikan, memberi kebaikan, melatih pribadinya untuk terus menjadi seorang hamba yang lebih baik.”
By the way cinta dan benci karena Allah itu seperti apasih?
Cinta karena Allah yaitu mencintai hamba Allah ﷻ karena keimannannya dan ketaatan kepada Allah ﷻ. Sedangkan benci yaitu membenci hamba Allah ﷻ karen kekufuran dan perbuatan maksiatnya.
Mengingat dahulu pada zaman Rasulullah ﷺ, siapa yang tidak mengenal seorang Umar bin khattab yang begitu membenci Rasulullah ﷺ hingga berupaya ingin membunuhnya tapi disuatu perjalanan mendengar kedua saudaranya memeluk Islam lalu umarpun bergejolak marah dan setelah itu ia mengambil Mushaf lalu membaca surat Thoha ayat 1-8 sehingga luluh hati umar dan masuk ke dalam Islam, kemudian kecintaannya kepada Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ sangat begitu besar.
Begitulah singkat kisah Umar yang begitu benci terhadap Islam menjadi cinta. Kita dapat mengambil hikmah dari kisah Umar tersebut. Cinta yang datang kepada Umar bukan sembarang cinta atau cinta buta seperti layaknya remaja sekarang melainkan cinta yang begitu nyata. Sehingga jiwanya, hartanya, dan tahtanya Umar berikan segalanya dijalan Allah dan Rasulnya. Dan ketika melihat kedzaliman, kemaksiatan ditengah-tengah umat Umar pun benci karena Allah. Maka ketika kita mencintai dan membenci karena Allah itulah yang paling besar cintanya.
Siapkah kita mencintai dan benci karena Allah?
Rasulullah ﷺ telah menjelaskan bahwa seorang mukmin yang mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, ia akan mendapat pahala yang sangat besar di dunia dan akhirat. Sedangkan orang paling dibenci Allah adalah orang yang suka menentang perintah Allah ﷻ. Jika diantara kita yang mencintai karena Allah ucapkanlah إنى أحبك لله, karena orang yang lebih besar cinta akan lebih tinggi derajatnya daripada oranglain. Maka sayangilah, cintailah sahabat atau saudara muslim yang lain karena kelak kita akan dikumpulkan dengan orang yang kita cintai didunia dan mereka itulah yang mengharapkan ridho dan rahmat dari Allah ﷻ.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”