Oleh: Murli Ummu Arkan
Siapa sih manusia yang tidak suka ngobrol? Apalagi jika ngobrolnya barengan. Semakin banyak teman jadi makin tambah asik ngobrolnya. Betul? Sebagai perempuan yang mempunyai lebih banyak kosakata dari laki-laki, memang tidak heran mereka akan lebih cerewet dan mudah untuk mengeluarkan kata-kata. Dengan ngobrol ini, dia akan lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Eits, tapi tunggu dulu ya, yang diobrolin tentang apa ya kira-kira? Dan masuk ranah jenis apa? Jangan-jangan, tanpa sadar sedang ghibahin orang. Nah lho, rugi kan?
Memang sih, ngobrol itu enak. Saking enaknya kadang jadi lupa waktu. Ngobrol bahas ini bahas itu, Eh ujug-ujug sudah jam segini dan jam segitu. Cepet amat waktunya. Bukan waktu yang cepat, tapi ke enakan ngobrolin ini dan itu, jadi tak ngerasa waktu cepat berlalu. Hehe...
Ngobrol ya ngobrol, tidak dilarang dalam syariat Islam. Justru dengan ngobrol kita bisa saling silaturahmi dengan yang lain. Namun, ada batasannya ya... Jangan sampai saat kita ngobrol itu, justru kita mengajak maksiat. Contohnya jadi kebablasan ghibahin orang, buka aib orang lain, dan membahas hal-hal yang tidak bermanfaat alias hanya buang-buang waktu saja. Hehe...
Atas keterbatasan kita sebagai manusia, kadang tanpa sadar kita pernah ghibahin orang lain. Apalagi jika ditambah adanya rasa kekecewaan kepada orang lain, wiiihh... Syetan pasti ngompor-ngomporin buat bahas kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang tersebut. Tidak sadar, Akhirnya ghibah deh.... Astagfirullahaladziimm~
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)
MasyaAllah, makjleb banget tidak sih saat baca ayat diatas? Berprasangka buruk itu dosa. Ini baru berprasangka lho ya, Belum ghibahnya. Nah, kalau ghibah atau menggunjing bagaimana? Ya lebih besar lagi dosanya dari berprasangka. Sudah berprasangka buruk, dighibahin, bongkar-bongkar aib. Tidak bermanfaat banget obrolannya....
Apalagi dalam ayat diatas, Allah ﷻ memperingatkan pada manusia, agar bisa menjauhi sifat menggunjing. Jika tidak, maka bersiap-siaplah, kelak Allah ﷻ akan meminta kita untuk memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati.
Astagfirullahaladziimm...
Astagfirullahaladziimm...
Astagfirullahaladziimm...
Nah, mulai sekarang saat ngobrol-ngobrol harus lebih hati-hati ya. Harus sediakan rem yang pakem untuk lisan kita. Jangan ikuti langkah-langkah syetan untuk mudah mengatakan semua informasi-informasi yang seharusnya tidak perlu kita obrolkan ke orang lain. Jika kita kecewa dengan yang lain tabayunlah atau bersabar lebih baik. Kalau pun jika kita curhat atau mencari solusi pilihlah teman-teman yang bisa menyimpan rahasia kita. Biar tidak bocor. Hehe...
Lalu agar tidak terjebak untuk berghibah gimana saat ngobrol? Ya harus mau nyetop pembicaraan yang mengarah ke ghibah atau mengalihkan ke obrolan yang lain. Temen ngobrol Juga harus diingatkan untuk tidak ghibah. Ganti dengan obrolan-obrolan yang lebih bermanfaat. Misal ngobrolin Islam. Bagus kan, selain dapat ilmu juga dapat pahala. Apalagi jika diterapkan, kata-kata kita akan jadi pahala jariyah untuk kita. MasyaAllah... Yuk, kita mulai bangun habits baru yang lebih bermanfaat saat ngobrol dengan teman daripada hanya sekedar ngobrol ngalor ngidul yang tak bermanfaat. Kita isi Obrolan kita dengan obrolan-obrolan yang bermanfaat. Agar kita tidak terjerat dalam ghibah dan tidak termasuk orang-orang yang memakan daging saudaranya yang sudah mati. Jijik kan? Jika kita pernah melakukan itu, cepat-cepatlah bertobat kepada Allah ﷻ. Sesungguhnya Allah ﷻ Maha Penerima Tobat.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”