Oleh: Murli Ummu Arkan
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah ﷻ, masih diberikan kesehatan dan waktu luang untuk bisa mengisi waktu-waktu saya dengan hal-hal yang bermanfaat. Kali ini saya bisa berkesempatan untuk bisa piknik di taman surga dalam kajian literasi bersama SSCQ tercinta.
Kali ini lounching pertama SSCQ literasi 6 yang dipandu Ustadzah Yuyun sebagai Host yang kece dan keren dan Mbak Errita yang membacakan ayat Al Qur'an, serta dua pemateri yang keren banget literasinya yaitu Ustadzah Bunda Lilik selaku Founder SSCQ dan Cikgu Nellya Az Zahra penulis novel dan opini. MasyaAllah... Semua daging bergizi banget materinya.
Nah, teman- teman bolehlah ya saya share apa yang saya dapat kan dari kajian literasi ini... mengingat semua materi dan pematerinya keren abiz jadi eman kalau ilmu yang didapatkan tidak bagi-bagi. Hehe~ Sedekahkan tidak hanya harta, tapi sedekah juga bisa dari ilmu yang kita dapatkan untuk dibagikan ke yang lain. Ok, yuk segera simak ulasan berikut.
Yang pertama adalah materi dari Bunda Lilik. Beliau membawakan tema "Peluru-peluru Dakwah". Eits, peluru dakwah? Kok seperti perang aja sih pakai peluru-peluru segala. Jangan salah ya.. Emang kita sedang perang kok... Hehe...
Nah, dalam materi pertama ini, Bunda Lilik menyampaikan bahwa dakwah menyeru pada jalan Allah adalah kewajiban setiap kaum muslim. Dakwah ini bukanlah tugas seorang ustadz, ulama, kyai saja namun juga kewajiban setiap muslim. Dakwah itu tidak harus manggung kok, dakwah juga bisa dengan tulisan. Dalam dakwah tulisan, kita juga harus memperhatikan bahasa. Gunakan bahasa yang komunikatif, jelas, pemilihan diksi yang tepat, dan PUEBI yang benar. Apalagi saat ini kita mempunyai teknologi yang canggih yang bisa memfasilitasi kita dalam menulis, maka manfaatkanlah semua itu untuk kebaikan terutama dalam dakwah. Jadi kita harus memanfaatkan media sosial untuk kebaikan dakwah ini. Bukan untuk hal-hal yang menjerumuskan kita dalam kubangan dosa.
Lalu, mengapa sih kita harus berdakwah? Karena mayoritas umat muslim kebanyakan, belum menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup ini. Inilah yang menjadikan umat Islam terlihat rusak, kotor, rendah karena jauh meninggalkan ajaran-ajaran Islam. Nah, dengan dakwah inilah kita bisa mengenalkan bahwa Alquran ini pedoman hidup manusia yang harus diterapkan di tengah-tengah kehidupan. Dengan dakwah ini harapannya Islam kembali kuat dan umatnya menjadi umat yang terbaik.
Tahu nggak, musuh-musuh Islam selalu terus menyerang umat muslim untuk bisa dihancurkan. Mereka membuat umat Islam ini jauh dari Al-Qur'an dan aturan Allah, agar umat ini mudah untuk mereka kuasai dan dijarah kekayaan-kekayaan sumberdaya alamnya. Nah, inilah yang harus kita lawan dengan dakwah, karena mereka menyerang dengan pemahaman-pemahaman asing, maka kita serang balik dengan dakwah tulisan tsaqafah-tsaqafah Islam.
Saat ini Islam hanya ditinggalkan namanya saja. Nama Islam hanya sebagai identitas saja, namun dalam penerapannya zonk. Umat Islam dibuat sibuk dan dijauhkan dari pedoman Al Qur'an dan Sunnah. Tidak heran jika umat Islam saat ini terlihat umat yang buruk.
Selain itu musuh-musuh Islam juga sangat kreatif dalam menghancurkan dan menyerang umat Islam. Maka sudah sepantasnya kita pun juga harus kreatif dalam perjuangan dakwah ini. Misal dengan wasilah tulisan, kita bisa memilih tulisan yang berjenis cerpen, cernak, novel, puisi, opini, suara pembaca ,dll. Semua bisa kita gunakan sebagai wasilah dakwah dengan menyuntikkan tsaqafah-tsaqafah Islam di dalamnya. Nah, jadi disini kita juga butuh belajar dan banyak membaca ya... Agar tsaqafah dan kosakata kita bertambah.
Jika umat muslim di serang dengan perang fisik, pasti umat Islam tidak takut. Karena pada dasarnya umat muslim itu berani mati. Apalagi jika berperang melawan musuh-musuh. Jika menang alhamdulillah, jika mati masuk surga. Nah mental-mental inilah yang dikikis oleh musuh-musuh Islam agar umat muslim kecil nyalinya. Sehingga umat muslim menjadi manusia yang cinta dunia dan takut mati. Astagfirullahaladziimm...
Nah sobat, setelah tahu kita ini dijajah masihkah kita hanya jadi penonton saja? Atau malah ternyata kita menjadi salah satu penyumbang keberhasilan musuh-musuh Islam dalam menghancurkan Islam? Semoga tidak ya.. maka dari itulah mari kita segera mencari ampunan Allah ﷻ dan ikut berjuang dalam melawan musuh-musuh Islam. Salah satunya dengan dakwah tulisan. Maka siapkanlah tulisanmu untuk jadi peluru-peluru dakwah.
Nah, selanjutnya masih ada ya.. materi yang disampaikan Cikgu Nellya Az Zahra. Beliau masih muda namun sudah menelurkan lima novel dan berbagai opini sebagai peluru dakwah. MasyaAllah... Dalam materinya, Beliau mengambil tema, "Fiksi Yes, Opini Ok". Beliau menuturkan bahwa baik dengan tulisan fiksi maupun non fiksi kita bisa kok memaksimalkan tulisan kita dalam dakwah. Asal kita bisa memasukkan pemikiran-pemikiran Islam di dalamnya. Namun kita juga harus memperhatikan kaidah penulisan non fiksi harus sesuai dengan kaidah syara'. Tidak boleh menuliskan hal-hal yang fulgar misalnya. Jelas ini dilarang dalam kaidah syara'. Jadi kita juga perlu hati-hati dalam membuat tulisan fiksi ini ya.. Tentu harus banyak- banyak belajar. MasyaAllah..
Nah itulah sobat, Materi yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat ya... Jazakunnallah Khoiron saya ucapkan kepada semua pemateri dan panitia atas terselenggaranya acara ini. Semoga bermanfaat ilmunya dan menjadikan peradaban literasi saat ini menuju kegemilangan. Aamiin...
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”