Oleh: Kholda Najiyah
Founder Komunitas Istri Strong & Bengkel Istri
Menikah, umumnya mengalami fase repot. Ketika anak-anak lahir dan masa balita, kerepotannya luar biasa. Khususnya istri yang merasakan, karena dialah yang dominan mengurus anak-anak.
Fase ini, ditandai dengan munculnya rasa lelah fisik dan psikis seorang istri. Apalagi jika tidak ada kerjasama dengan suami yang membantu dan berempati atas kerepotannya.
Mari kita ingat kembali penghargaan Allah ﷻ atas lelahnya seorang istri dalam mengurus rumahtangga.
Sahabat Ibnu Ma'ud menerangkan, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا غَسَلَتِ الْمَرْأَةُ ثِيَابَ زَوْجِهَا كَتَبَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهَا أَلْفَيْ حَسَنَةٍ وَغَفَرَ لَهَا أَلْفَيْ خَطِيْئَةٍ وَاسْتَغْفَرَ لَهَا كُلُّ شَيْءٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ وَرَفَعَ لَهَا أَلْفَيْ دَرَجَةٍ
“Jika seorang wanita (istri) mencucikan pakaian suaminya, maka Allah ‘Azza wa Jalla akan menetapkan dua ribu kebaikan untuknya dan mengampuni dua ribu kesalahan baginya, serta akan dimohonkan ampunan baginya oleh segala sesuatu yang matahari terbit di atasnya dan Allah akan mengangkatnya dua ribu derajat.” (HR. Ad-Dailamiy dalam Al-Firdaus bi Ma’tsuril Atsar no. 1326 dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu)
Rasulullah Saw. juga bersabda:
إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).
Rasulullah ﷺ juga berpesan kepada Fatimah r.a, "Wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami, niscaya Allah ﷻ menjadikan antara dirinya dan neraka memiliki tujuh tabir pemisah."
Masya Allah. Semoga kita termasuk para istri strong yang bersabar mengurus rumahtangga. Ikhlas demi ridho Allah ﷻ semata.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Sumber: Syarah Kitab Uqudullijain